Bobo.id - Materi belajar buku tematik kelas 6, tema 8, subtema 2, kurikulum 2013 kita belajar mengenai Bumiku dan Musimnya.
Salah satu materinya adalah tentang revolusi Bumi dan revolusi Bulan. Keduanya ternyata menyebabkan adanya penggunaan kalender tahun yang berbeda, yaitu tahun masehi dan tahun hijriah.
Yuk, cari tahu kunci jawaban tentang asal-usul penggunaan tahun masehi dan tahun hijriah!
Kalender Masehi dan Kalender HijriahPerputaran Bumi mengelilingi Matahari (revolusi bumi) dan perputaran Bulan mengelilingi Bumi (revolusi bulan) digunakan untuk menentukan tahun Masehi dan tahun Hijriah.
Sistem penanggalan Masehi ditentukan berdasarkan kala revolusi bumi. Namun, pada sistem penanggalan Hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi bulan.1. Tahun MasehiTahun Masehi juga disebut tahun Syamsiah atau tahun Matahari. Tahun Masehi ditentukan berdasarkan waktu revolusi bumi.
waktu revolusi bumi adalah 365 1/4 hari.
Satu tahun Masehi dibagi menjadi 12 bulan dengan pembagian jumlah hari sebagai berikut:
- Januari: 31 hari
- Februari: 28/29 hari
- Maret: 31 hari
- April: 30 hari
- Mei: 31 hari
- Juni: 30 hari
- Juli: 31 hari
- Agustus: 31 hari
- September: 30 hari
- Oktober: 31 hari
- November: 30 hari
- Desember: 31 hari
Tahun Masehi pertama kali ditetapkan oleh Julius Cesar (Romawi) pada tahun 47. Julius Cesar menetapkan jumlah hari dalam satu tahun 365 hari.
Itu ditentukan berdasarkan waktu revolusi bumi, 1 tahun = 365 1/4 hari.
Sisa 14 hari dari setiap tahun dikumpulkan sehingga setelah 4 tahun akan terkumpul menjadi 1 hari.Jadi, setiap 4 tahun sekali, jumlah hari dalam 1 tahun = 366 hari dan disebut tahun kabisat.
Tahun kabisat adalah tahun bilangannya habis dibagi 4 (empat), misalnya tahun 2000, 2004, dan 2008, 2012, 2016, 2020, dan seterusnya.
2. Tahun Hijriah
Tahun Hijriah juga disebut tahun Komariyah atau tahun Bulan. Tahun Hijriah ditentukan berdasarkan waktu revolusi bulan.
Waktu revolusi bulan adalah 29 1/2 hari, sehingga jumlah hari dalam satu tahun = 29 1/2 hari x 12 = 354 hari.
Satu tahun Hijriah dibagi menjadi 12 bulan dengan pembagian jumlah hari sebagai berikut:
- Muharam: 29 hari
- Safar: 30 hari
- Rabiul Awal: 29 hari
- Rabiul Akhir: 30 hari
- Jumadil Awal: 29 hari
- Jumadil Akhir: 30 hari
- Rajab: 29 hari
- Syaban: 30 hari
- Ramadan: 30 hari
- Syawal: 30 hari
- Zulkaidah: 29 hari
- Zulhijah: 29/30 hari
Baca Juga: Bumi Berputar dari Barat ke Timur, Apa Dampaknya kalau Bumi Berputar ke Arah Berlawanan?
Kalender Hijriah juga mengenal tahun kabisat. Jumlah hari dalam tahun kabisat Hijriah 1 hari lebih lama dibandingkan tahun Hijriah biasa, yaitu 355 hari.
Pada tahun kabisat Hijriah, jumlah hari dalam bulan Zulhijah adalah 30 hari.
Berdasarkan hal itu, hari-hari besar Islam setiap tahun bergeser lebih awal 11 hari pada tahun Hijriah biasa, dan bergeser 12 hari pada tahun kabisat.
Sumber: Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas VI Tema 8 "Bumiku", Edisi Revisi 2018
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com