Bagaimana Proses Hujan Es Terjadi?
Hujan es yang terjadi pada hari Rabu di wilayah DIY kemarin merupakan dampak pertumbuhan awan Cumulonimbus lebih dari 10 kilometer.
Awan Cumulonuimbus juga disebut awan Cb.
Saat udara hangat, lembap, dan berubah-ubah terjadi di permukaan Bumi, maka pengaruh pemanasan Bumi yang terus-menerus akibat radiasi Matahari akan mengangkat massa udara ke atmosfer dan mengalami pendinginan.
Kemudian, setelah terjadi perubahan benda gas menjadi benda cair (kondensasi), terbentuklah titik air yang terlihat sebagai awan Cb.
Baca Juga: Fenomena La Nina Bisa Berdampak pada Curah Hujan Musim Kemarau di Indonesia, Seperti Apa?
Setelahnya, ada proses konveksi, yaitu gerak air ke arah vertikal dengan dorongan yang kuat ke atas, sehingga puncak awan sangat tinggi dan mencapaii freezing level.
Pada freezing level itulah, terbentuk kristal es yang ukurannya cukup besar.
Saat awan sudah tidak mampu menahan berat uap air, terjadi hujan lebat disertai turunnya kristal es.
Es-es itu saling bergesekan dengan udara sehingga mencair dan mengecil ukurannya.
(Penulis: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com