"Itu mudah, anakku," kata si Ibu Peri, la lalu memberikan Putri Maya sebentuk gelang emas berhias batu merah delima. "Kalau mengenakan gelang itu, Pangeran Kelana pasti akan memilihmu sebagai permaisurinya."
Putri Melur pun menemui ibu perinya.
"Aku akan memberimu sebuah gelang perak berhiaskan berlian. Dengan gelang itu, Pangeran Kelana pasti akan memilihmu," ujar Ibu Peri.
Ibu peri Putri Melati tidaklah sekaya ibu peri Putri Maya dan ibu peri Putri Melur. Tetapi ia sangat baik hati. Ia amat mengasihi sang Putri. Putri Melati menemuinya. Diceritakannya tentang undangan Pangeran Kelana.
Baca Juga: Dongeng Anak, Bona And Friends: Menunggu Hujan Reda
"Jangan cemas," kata si Ibu Peri.
"Aku akan membuatkanmu sebuah gelang yang amat cantik."
Malam datang. Ibu peri Putri Melati pergi ke hutan. Ibu Peri mengangkat tongkat saktinya. Dilambailambaikannya memanggil para kunang-kunang. Ibu Peri kemudian berbicara pada mereka.
Keesokan hari di pesta ulang tahun Pangeran Kelana, para putri mengenakan gelang. "Indah sekali!" kata Pangeran Kelana memuji gelang yang dikenakan Putri Maya. "Luar biasa cantik!" katanya lagi, memuji gelang yang dikenakan Putri Melur.