Raja tahu bahwa itu bukan kesalahan Pak Kole. Akan tetapi, menurut hokum kerajaan Pak Kole harus dihukum mati karena lalai.Raja sangat sedih. Mencari pelatih sebaik Pak Kole bukan hal yang mudah. Juga, tidak pantas jika Pak Kole dihukum mati."
Raja berunding dengan para menteri agar pasal dalam kerajaan dibah. Akan tetapi, para menteri mengatakan bahwa hokum itu sudah berlaku ratusan tahun. Seorang pelatih kuda Raja memang harus waspada menjaga kudanya.
Baca Juga: Ini Makhluk Mitologi dan Legenda di Balik Tradisi Perayaan Imlek di Tiongkok #MendongenguntukCerdas
Raja sangat sedih. Namun ia mendapat akal. Ia ingin para menteri melihat betapa bijaknya Pak Kole.“Baik, besok kita adili Pak Kole. Tetapi, biarlah Pak Kole memilih cara kematian yang ia inginkan! Kita tidak perlu menyediakan tiang gantungan! Siapa tahu, ia punya ide lain!” usul Raja.Para menteri setuju.
Keesokan harinya, Pak Kole diadili. Ia tampak tenang. Ia menyatakan penyesalan karena lalai menjaga si Putih.Lalu, Raja bertanya. “Pak Kole, jawab pertanyaan ini dengan jujur. Kematian yang bagaimana yang Bapak inginkan?”