Bobo.id - Bencana alam adalah salah satu musibah yang tentunya tak ingin kita alami. Namun, kondisi alam memang sulit untuk diprediksi.
Kemarin, Minggu (4/4/2021) terjadi banjir bandang dan juga longsor di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Bencana ini terjadi di Pulau Adonara, tepatnya di Kecamatan Adonara Timur, Ile Boleng dan Wotan Ulumando.
Dilansir dari Kompas.com, bencana banjir dan longsor hingga saat ini sudah menelan setidaknya 62 korban meniunggal dan empat orang dinyatakan hilang.
Banjir dan longsor ini terjadi disebabkan derasnya hujan dan angin kencang.
Mungkin banyak dari teman-teman yang bertanya-tanya apa saja hal yang bisa menyebabkan terjadinya lonsor?
Berikut ini adalah lima hal yang bisa memicu terjadinya longsor. Apa saja? Yuk, simak penjelasannya di sini!
Apa Itu Longsor?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), longsor adalah gugur dan meluncur ke bawah (tentang tanah).
Sesuai dengan pengertian di atas, longsor merupakan bencana yang terjadi ketika tanah, reruntuhan, dan batuan turun dengan jumlah yang sangat banyak dari tempat tinggi ke tempat yang rendah.
Baca Juga: Indonesia Sering Mengalami Gempa Bumi, Ketahui 5 Alasan Indonesia Jadi Wilayah Rawan Gempa Bumi
Penyebab Terjadinya Longsor
1. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah bencana alam yang belum bisa diprediksi, teman-teman.
Gempa bumi terjadi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba, biasanya energinya berbentuk gelombang.
Saat terjadi gempa bumi, tanah bergetar kuat.
Kekuatan gerakan gempa bumi membuat massa tanah bergeser, hingga terjadilah tanah longsor.
Bahkan, tanah juga bisa bergeser karena getaran yang disebabkan lalu lintas kendaraan di sekitar lereng perbukitan.
Lama-kelamaan pergeseran tanah yang terus terjadi itu pun bisa menyebabkan tanah longsor jika dibiarkan.
2. Gunung Meletus
Gunung berapi yang meletus mengeluarkan material debu dan lahar dingin.
Jika material-material itu tertumpuk terlalu banyak dan terlalu berat, maka tanah atau lereng tidak mampu menopangnya.
Dengan begitu, terjadilah tanah longsor.
Batuan endapan dari gunung berapi yang ada di lereng gunung juga rentan longsor, teman-teman.
Batuan di lereng ini lapuk atau tidak kuah sehingga mudah hancur menjadi tanah dan memicu longsor.
3. Tingginya Curah Hujan
Ini adalah penyebab tanah longsor yang paling sering terjadi. Ketika curah hujan tinggi, maka hujan yang turun akan lebih banyak.
Saat musim kemarau panjang, tanah kering dan membentuk rongga sehingga terjadi keretakan. Nah, saat hujan datang, hujan akan mengisi bagian rongga yang retak.
Air hujan yang memenuhi rongga tanah pun menyebabkan tanah bergeser.
Jika aliran hujan turun secara terus-menerus, maka tanah atau lereng tidak dapat menahan aliran air dan terpaan air hujan.
Jika sudah begitu, lama-kelamaan tanah akan longsor. Tanah yang rawan longsor adalah tanah yang permukaannya miring, seperti lereng gunung.
4. Tumpukan Sampah
Ternyata, tumpukan sampah bukan hanya menyebabkan banjir, tapi juga longsor!
Jika terus dibuang sembarang, sampah dapat menumpuk sampai menggunung.
Ketika hujan datang, gunungan sampah itu akan ambruk dan menyebabkan tanah di bawahnya juga ikut ambruk. Maka terjadilah tanah longsor.
5. Hutan Gundul
Akar-akar pohon bukan hanya dapat menyimpan air, tapi juga membuat struktur tanah menjadi lebih kokoh.
Jika hutan terus ditebangi secara liar, maka struktur tanah menjadi lemah, teman-teman.
Ketika hujan datang, struktur tanah yang lemah itu tidak sanggup menanggung beban hujan. Jika sudah begitu, maka terjadilah longsor.
(Penulis: Sarah Nafisah/ Iveta Rahmalia)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com