Bobo.id - Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan ini sudah ada sejak ratusan hingga ribuan tahun yang lalu.
Kekayaan alam inilah yang akhirnya membuat Indonesia dilirik oleh negara-negara lain. Termasuk salah satunya adalah bangsa Eropa.
Baca Juga: Mengenal Sosok Raden Ajeng Kartini, Salah Satu Pahlawan Perempuan pada Masa Penjajahan Belanda
Kedatangan bangsa Eropa memang awalnya disambut baik oleh rakyat Indonesia. Sayangnya hal itu justru dimanfaatkan untuk menjajah Indonesia.
Di masa penjajahan itu rakyat Indonesia ditindas dan dijadikan pekerja kasar demi keuntungan para penjajah.
Hal ini tentunya mengundang semangat juang rakyat Indonesia untuk bebas dari penjajahan negara lain.
Namun, ternyata perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah sering mendapatkan kegagalan.
Kira-kira apa yang jadi penyebab kegagalan perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah?
Simak penjelasannya di sini, ya!
Penyebab Kegagalan Perjuangan Rakyat Indonesia dalam Melawan Penjajah
Adapun faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah adalah sebagai berikut:
a. Perjuangan bersifat kedaerahan
Pada masa itu, rakyat Indonesia belum bersatu seperti saat ini.
Perjuangan yang dilakukan pada masa itu dilandaskan untuk membebaskan daerah masing-masing dari penjajahan.
Karena tidak berjuang secara keseluruhan, maka penjajah mudah sekali untuk mengalahkan rakyat Indonesia.
b. Perlawanan tidak dilakukan secara serentak
Mendukung penjelasan poin di atas, perjuangan yang mementingkan daerah sendiri menyebabkan tidak serentaknya perlawanan.
Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya rasa persatuan dan kesatuan yang dimiliki oleh rakyat Indonesia.
Karena tidak bersatu, secara jumlah dan strategi pun rakyat Indonesia masih sangat kurang. Ditambah dengan latar belakang pendidikan yang rendah.
Perjuangan yang terpisah-pisah ini membuat penjajah juga dengan mudah untuk membaca strategi dan akhirnya mengalahkan rakyat Indonesia.
c. Masih bergantung pada pimpinan
Saat melakukan perlawanan tentunya ada seseorang yang ditunjuk sebagai pemimpin. Ini dilakukan agar ada keteraturan dalam menjalankan strategi.
Sayangnya, jika pemimpin perlawanan gugur (ditangkap atau meninggal), biasanya yang lainnya akan kacau atau bahkan mundur.
Baca Juga: Perbedaan Pendidikan Indonesia di Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
d. Kalah dalam persenjataan
Pada saat itu rakyat Indonesia tentunya tidak memiliki senjata yang memadai untuk melawan penjajah.
Mereka hanya memanfaatkan senjata tradisional buatan tangan untuk melawan penjajah yang sudah menggunakan senjata modern.
e. Belanda menerapkan politik adu domba
Politik adu domba atau politik pecah belah atau devide et impera adalah salah satu strategi penjajah (Belanda) untuk menguasai Indonesia.
Penjajah memecah belah rakyat Indonesia agar tidak bisa bersatu. Taktik yang dilakukan adalah dengan mengadu domba penguasa dengan rakyat.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com