Bobo.id - Keragaman suku di Indonesia menyebabkan beragamnya budaya di Indonesia.
Mulai dari upacara adat, kesenian, lagu daerah, rumah adat, pakaian daerah, hingga tarian daerah.
Hampir setiap daerah dan suku yang berbeda memiliki kesenian yang berbeda. Misalnya, tarian yang dimiliki oleh suku-suku di Pulau Kalimantan tentu berbeda dengan tarian dari suku di Pulau Sulawesi.
Nah, tarian yang menjadi kesenian daerah ini dilakukan secara bervariasi. Ada tarian yang dilakukan secara seorangan atau individual, berpasangan, hingga berkelompok.
Kali ini, kita cari tahu mengenai berbagai tarian daerah Indonesia yang dilakukan secara berpasangan, yuk!
Baca Juga: Mengenal 5 Tari Daerah Indonesia, Bentuk Melestarikan Warisan Budaya Indonesia
1. Tari Piring
Sesuai namanya, para penari yang melakukan Tari Piring menggunakan piring sebagai properti pada tarian.
Penari Tari Piring akan menggunakan piring sebagai untuk menampilkan atraksi dalam tarian.
Para penari akan mengayunkan piring yang ada di tangannya sambil melakukan gerakan yang cepat dan teratur.
Gerakan-gerakan pada Tari Piring ini diambil dari langkah yang ada pada silat Minangkabau atau silek.
Tari Piring ini adalah tarian dari Minangkabau, Sumatra Barat, saat masa panen, sebagai ungkapan syukur atas rasa syukur dan gembira.
Penari pada Tari Piring memang berjumlah banyak, namun penari yang melakukan tarian piring ini akan melakukan tariannya berpasangan yaitu penari perempuan dan laki-laki dalam kelompok.
Baca Juga: Manfaat Pemenuhan Hak Sebagai Warga Negara Indonesia, Materi Kelas 6 Tema 6 Subtema 2
2. Tari Payung
Selain Tari Piring, tarian lain dari Minangkabau yang dilakukan secara berpasangan adalah Tari Payung.
Saat menampilkan tarian ini, penari akan membawa payung, yang biasanya digunakan oleh penari laki-laki.
Penari perempuan tidak menari dengan membawa payung, tapi akan lebih banyak menggunakan selendang saat menari.
Sama seperti Tari Piring, Tari Payung juga dibawakan secara berpasangan satu orang perempuan dan satu orang laki-laki dalam kelompok.
Tari Payung merupakan tarian yang sifatnya sebagai hiburan dan biasanya dibawakan saat pembukaan pesta, pameran, penyambutan tamu, atau berbagai kegiatan lainnya.
3. Tari Cendrawasih
Tarian lainnya yang dibawakan secara berpasangan adalah Tari Cendrawasih dari Bali.
Berbeda dengan tarian berpasangan lainnya yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan, Tari Cendrawasih dibawakan oleh dua orang penari perempuan.
Tari Cendrawasih terinspirasi dari burung cendrawasih yang terkenal suka menari dan menyanyi saat mencari pasangan.
Tari Cendrawasih diciptakan oleh I Gede Manik dan pertama kalinya ditampilkan tahun 1956 di Kabupaten Buleleng, Bali.
Namun saat ini Tari Cendrawasih sudah banyak diaransemen atau diperbarui oleh koreografer lainnya.
4. Tari Wutukala
Tari Wutukala merupakan tarian daerah dari Suku Moy di Papua Barat, yang menggambarkan kegiatan berburu ikan yang dilakukan oleh masyarakat setempat.
Tarian ini dapat dilakukan baik berpasangan antara perempuan dan laki-laki, maupun secara berkelompok.
Di Papua Barat, Tari Wutukala adalah tarian yang cukup terkenal. Hal ini disebabkan karena masyarakat Suku Moy yang berada di Sorong, Papua Barat memiliki profesi sebagai nelayan maupun pemburu ikan.
Gerakan pada Tari Wutukala ini terinspirasi dari inovasi atau perkembangan para nelayan saat menangkap ikan.
Dulunya, masyarakat Suku Moy menangkap ikan menggunakan tombak. Namun karena semakin sulit mencari ikan menggunakan tombak, para nelayan melakukan inovasi.
Masyarakat Suku Moy kemudian menggunakan bubuk akar tuba untuk mencari ikan, karena bubuk akar tuba memiliki sejenis racun ringan yang bisa membuat ikan menjadi pusing dan mudah ditangkap.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com