Apa Itu On Eternal Patrol dan Subsunk? Istilah dalam Tenggelamnya Kapal Selam Militer

By Sarah Nafisah, Minggu, 25 April 2021 | 09:30 WIB
Arti on eternal patrol dan subsunk (Gambar oleh tasukaran dari Pixabay)

Bobo.id - Teman-teman, Indonesia tengah berduka karena tenggelamnya sebuah kapal selam Angkatan Laut di perairan Bali.

KRI Nanggala-402 hilang kontak sejak hari Rabu (21/4/2021) pagi dan pada awalnya berstatus submiss (kapal hilang).

Kemudian pada Sabtu (24/4/2021), ditemukan beberapa benda-benda dan juga retakan yang berasal dari kapal selam itu.

Akhirnya status KRI Nanggala-402 berubah menjadi subsunk dan dinyatakan on eternal patrol.

Apa itu on eternal patrol dan subsunk?

On eternal patrol adalah sebuah istilah yang menunjukkan hilangnya sebuah kapal selam.

Baca Juga: Kisah Tenggelamnya Kapal Selam Kursk, Semua Angkatan Laut Gugur

Istilah ini digunakan karena pada dasarnya kapal selam digunakan untuk keperluan patroli oleh para Angkatan Laut.

Jadi, ketika sebuah kapal selam tenggelam, para awak yang betugas disebut on eternal patrol karena akan berpatroli selamanya dan tidak akan kembali.

Sedangkan subsunk adalah sebuah akronim dari dua kata Bahasa Inggris, yaitu Submarine dan Sunk.

Submarine sendiri artinya adalah kapal selam, dan sunk artinya tenggelam. Jadi, arti subsunk adalah kapal selam yang tenggelam.

Hal ini menunjukkan bahwa baik istilah on eternal patrol atau subsunk, menjelaskan tentang tenggelamnya sebuah kapal selam.

Baca Juga: 7 Fakta Kapal Selam yang Jadi Senjata Ampuh Saat Perang Dunia I dan II

Tentang Tenggelamnya KRI Nanggala-402

KRI Nanggala-402 dijadwalkan akan mengikuti latihan penembak rudal di Bali pada Kamis (22/04/2021).

Namun, beberapa saat setelah mendapatkan izin menyelam untuk gladi resik penembakan rudal, kapal selam ini hilang kontak.

Kapal Selam buatan Jerman ini membawa 53 awak kapal yang berasal dari TNI Angkatan Laut.

KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam setelah ditemukannya beberapa barang kepemilikan awak kapal dan retakan kapal selam.

Hingga saat ini, KRI Nanggala-402 disebut tenggelam pada kedalaman 700 - 850 meter di bawah laut.

Cara Kerja Kapal Selam

Di kapal selam, nakhoda kapal bisa menentukan kapan kapal selam harus masuk ke dalam air atau kembali mengapung di atas air.

Untuk mengendalikan daya apung, kapal selam punya peralatan khusus, teman-teman.

Kapal selam memiliki tangki khusus yang bisa terisi oleh air atau udara.

Saat kembali ke permukaan air, tangki ini akan terisi oleh udara.

Baca Juga: Masuk ke Monumen Kapal Selam Surabaya, Kita Berpetualang di Dalam Kapal Bersejarah

Gunanya untuk membuat kapal selam berkurang kepadatannya dibandingkan air di sekeliling kapal. Ini membuat kapal kembali mengapung di permukaan.

Di dalam kapal, ada persediaan udara untuk mengisi ulang tangki ini, teman-teman. Dalam keadaan darurat juga ada udara bertekanan tinggi untuk membantu kapal menuju permukaan lebih cepat.

Sementara saat kapal selam harus masuk ke dalam air, udara akan dikeluarkan melewati ventilasi dan tangki diisi dengan air.

Ini membuat kapal selam lebih padat dibandingkan air di sekelilingnya dan bisa menyelam.

Bagaimana Awak Kapal Selam Bertahan di Bawah Air?

Di dalam kapal selam, awak kapal juga harus bertahan hidup, teman-teman.

Yaitu dengan menjaga kualitas udara untuk bernapas, persediaan air bersih, dan suhu di dalam kapal.

Nah, di kapal selam kan tidak ada udara masuk dan keluar, ya?

Rupanya, di kapal selam ada tangki bertekanan yang mengeluarkan oksigen dalam kapal.

Ada sistem komputer yang memantau untuk mengetahui banyaknya udara yang harus dipompa ke dalam kapal.

Baca Juga: NASA Meluncurkan Kapal Selam untuk Penjelajahan di Dalam Laut

Kemudian, karbondioksida sisa pernapasan juga harus dikeluarkan, nih.

Dalam kapal selam juga ada mesin yang disebut "scrubbers". Mesin ini bisa mengikat karbon dioksida dengan campuran soda lime.

Ada juga alat dehumidifiers yang berfungsi untuk menyerap uap air yang dikeluarkan saat bernapas.

Persediaan air bersih untuk minum juga harus diatur sebaik mungkin, lo.

Tapi ada juga kapal selam yang dilengkapi teknologi untuk memisahkan garam dari air laut, sehingga airnya bisa dimanfaatkan untuk minum, masak, mandi, dan mendinginkan barang elektronik.

(Penulis: Sarah Nafisah/Avisena Ashari)

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com