Butir-Butir yang Terkandung dalam Sila Ke-4, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
- Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
- Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
- Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
- Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
- Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
- Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
- Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
- Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Baca Juga: Arti Sila Pertama sampai Sila Kelima Pancasila dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Nah, dari butir-butir tadi, kita jadi lebih mudah mencari tahu contoh penerapan sila keempat di sekolah, rumah, dan lingkungan rumah.
Contoh Penerapan Sila Keempat Pancasila di Sekolah
1. Mau mendengarkan pendapat guru, teman kelas, atau kelompok belajar.
2. Menerima kritikan dari teman-teman kelompok.
3. Tidak menyela teman yang sedang berbicara tentang pendapatnya.
4. Menghargai hasil musyawarah kelas atau kelompok.
5. Mendahulukan kepentingan kelompok belajar dibanding kepentingan diri sendiri.