Bobo.id - Apa saja akibat yang ditimbulkan dari erosi oleh air? dan bagaimana cara mencegah timbulnya kerusakan karena erosi oleh air?
Yuk, simak kunci jawabannya di sini!
Baca Juga: Mengenali Berbagai Jenis Bioma yang Ada di Dunia dan Ciri-Cirinya
Erosi adalah peristiwa hanyutnya lapisan tanah oleh air atau tiupan angin.
Lapisan tanah yang mudah terkikis terutama adalah lapisan tanah atas atau lapisan tanah yang paling subur.
Hujan bisa melarutkan bahan-bahan mineral dan mengikis batuan dan tanah. Sewaktu banjir, seluruh lapisan tanah atas akan dapat dihanyutkan.
Akhirnya, tanah yang tertinggal adalah lapisan tanah yang rusak dan tandus.
Jika hal ini terjadi pada hutan yang telah gundul, maka pada saat hujan, air yang turun tidak dapat terserap tanah.
Mengapa? Karena tidak ada akar tumbuhan yang menahannya. Jika kondisi ini terjadi di daerah pegunungan, maka akan menyebabkan erosi dan tanah longsor.
Berikut adalah akibat yang ditimbulkan dari erosi oleh air. Yuk, simak!
1. Akibat Erosi di Tempat Terjadinya (on-site):
- Kehilangan unsur hara dan kerusakan struktur tanah
- Tanah menjadi tandus
- Menurunnya kesuburan tanah atau bahkan menjadi tidak dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam
- Kerusakan bangunan
- Penurunan hasil pertanian yang berpengaruh pada pendapatan petani
- Peningkatan penggunaan pupuk
- Penurunan kemampuan tanah dalam menyerap air yang bisa mengakibatkan terjadinya banjir.
Baca Juga: Polusi Air Bisa Menyebabkan 6 Hal Buruk Ini, Kematian Makhluk Hidup Hingga Bencana Alam
2. Akibat Erosi di Luar Tempat Kejadian (off-site):
- Pelumpuran dan pendangkalan waduk, sungai, saluran, dan badan air lainnya
- Tertimbunnya lahan pertanian, jalan, dan bangunan lainnya.
- Hilangnya mata air dan memburuknya kualitas air
- Kerusakan ekosistem perairan
- Meningkatnya frekuensi dan besarnya banjir.
Nah, itu tadi hal yang bisa ditimbulkan dari terjadi erosi tanah. Cukup banyak hal-hal yang merugikan, ya.
Karena itu, kita coba cari tahu cara mencegah terjadinya erosi tanah, yuk!
Dilansir dari pusatkrisis.kemkes.go.id inilah empat cara mencegah terjadinya erosi tanah:
1. Konservasi Tanah
Konservasi tanah merupakan serangkaian upaya untuk mencegah dan menghambat proses terjadinya pengikisan tanah.
Saat melakukan konservasi tanah, pemilihan jenis tumbuhan penutup lahan harus diperhatikan untuk mengembalikan fungsi tanah.
Karena tahan yang rusak diperlukan tumbuhan yang mampu bertahan kondisi tanah yang ekstrim.
Baca Juga: Kapan Lempeng Tektonik Berhenti Bergerak dan Gempa Tidak Terjadi?
2. Membuat Terasering
Terasering termasuk cara yang sering digunakan untuk mencegah erosi. Cara ini adalah dengan membuat teras demi teras seperti tangga pada lahan yang miring.
Jadi, ketika hujan turun air tidak langsung mengalir begitu saja sehingga proses terjadinya pengikisan tanah bisa ditekan seminimal mungkin.
Dengan membuat sistem lahan yang berteras seperti ini akan membuat tanah semakin stabil dan sangat baik untuk tanaman yang tumbuh di atas tanah tersebut.
3. Countor Farming
Countor Farming adalah sistem penanaman berdasarkan garis kontur suatu tanah sehingga sistem perakaran tanaman jadi semakin kuat sehingga bisa menahan tanah ketika terjadi hujan deras.
Pembuatan sistem kontur tanah ini seperti membuat perangkap tanah sehingga tidak mudah hanyut terbawa air, membuat teras bangku atau gundukan.
Baca Juga: Cacing Tanah Dapat Mencegah Erosi
4. Melakukan Reboisasi
Reboisasi menjadi salah satu cara pencegahan yang paling bermanfaat pengaruhnya.
Penyebab erosi bukan hanya karena buruknya sistem bercocok tanam, tapi juga bisa terjadi karena dampak kerusakan hutan yang gundul akibat ulah manusia.
Sangat baik, jika melakukan penebangan pohon, lahan harus ditanami pohon kembali atau reboisasi.
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Alam 4/Priyono, Titik Sayekti, tahun 2010.
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.