Bobo.id - Merawat aglonema sebagai tanaman hias di rumah memang terbilang mudah. Meski begitu, bukan berarti aglonema tidak punya potensi untuk bermasalah.
Sama seperti tanaman hias lain, aglonema juga bisa mengalami masalah karena faktor-faktor tertentu.
Jika tidak ditangani dengan baik, bukan tak mungkin aglonema bisa mati.
Berikut ini adalah empat masalah pada aglonema yang harus kita perhatikan. Apa saja? Yuk, simak!
Baca Juga: Apa Saja Pupuk yang Cocok untuk Tanaman Aglonema atau Sri Rejeki?
1. Daun Menguning
Masalah paling umum untuk aglonema adalah menguningnya daun.
Daun kuning adalah tanda penyiraman kurang atau kelebihan air. Namun, penyebab yang paling sering adalah kelebihan air.
Pastikan kita menjaga tanah tetap lembab, tetapi tidak basah agar daun aglonema tidak menguning.
Jika daun kekuningan masih muncul, kemungkinan aglonema menderita kekurangan tembaga. Ini adalah masalah paling umum pada aglonema.
Hal itu karena merupakan tanaman pemakan tembaga di dalam tanah.
Kalau sudah begini, aglonema akan kekurangan nutrisi mikro. Sehingga kita harus membantunya dengan memberikan pupuk.
2. Ujung Daun Berubah Kecokelatan
Selain daun yang menguning, terkadang ujung daun aglonema juga berubah warna menjadi kecokelatan.
Ujung kecoklatan pada daun hijau biasanya disebabkan oleh penumpukan garam, klorin, mineral atau fluorida dari air keran yang berasal dari tanah.
Untuk mengatasinya, kita bisa menyiramnya dengan air yang sudah disuling. Cara lainnya, kita bisa memindahkan aglonema ke media tanam (tanah) yang baru.
Baca Juga: Cara Menyiram Aglonema yang Benar, Mulai dari Jenis Air Hingga Jadwal Penyiraman
3. Hama
Hama yang paling sering menyerang aglonema adalah kutu putih. Mereka menempel pada daun dan menyedot getah tanaman.
Pada akhirnya ini akan menyebabkan kerusakan pada aglonema.
Selain kutu putih, ada jenis hama lain yang juga bisa muncul. Misalnya, seperti tungau laba-laba dan kutu daun.
Hama jenis ini juga suka memakan getah tanaman. Mereka akan menempel di bagian bawah daun dan batang.
Masalah hama ini bisa ditangani dengan penyemprotan insektisida alami pada aglonema.
Insektisida alami ini sebaiknya dioleskan pada malam hari atau ketika tanaman tidak terkena cahaya.
Hal ini dilakukan untuk menghindari terbakarnya daun.
4. Penyakit
Aglonema rentan terhadap antraknosa dan bercak daun myrothecium.
Baik antraknosa dan bercak daun myrothecium merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur.
Penyakit ini bisa mengubah warna daun aglonema dan menyebabkan lubang atau bintik-bintik coklat kering yang tidak merata.
Kemudian perlahan-lahan bisa berkembang menjadi kerusakan yang lebih parah pada daun.
Mengobati ini membutuhkan fungisida tembaga cair. Gunakan saat aglonema sudah tidak terkena cahaya matahari.
Baca Juga: Cara Mudah Merawat Aglonema di Rumah, Cukup Perhatikan 4 Hal Ini untuk Membuatnya Subur dan Cantik
Bintik daun bakteri juga bisa muncul pada aglonema. Biasanya ditularkan melalui alat yang tidak disterilkan atau oleh kutu daun.
Untuk mengatasinya kita juga bisa melakukan cara yang sama untuk mengatasi antraknosa dan bercak daun myrothecium.
Jika aglonema sering tergenang air, ia juga bisa mengalami kebusukan akar. Ini adalah hal yang parah dan bisa menyebabkan aglonema mati.
Karena itu, jangan sampai menyiram aglonema secara berlebihan, ya.
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.