Walau begitu para peneliti menyebut peritiwa ini membuat ukuran Matahari akan tampak lebih kecil dari biasanya, yaitu 15,73 menit busur atau berkurang 1,68 persen.
Peristiwa ini bisa terjadi karena orbit Bumi tidak sepenuhnya lingkaran.
Orbit Bumi berbentuk elips dengan kelonjongan sekitar 1/60.
Sedangkan peristiwa Bumi berada pada titik terdekat dengan Matahari disebut dengan fenomena Perihelion.
Peritiwa Perihelion akan terjadi setiap bulan Januari.
Baca Juga: Tahan terhadap Panas Matahari, 5 Tanaman Hias Ini Bisa Jadi Pilihan untuk Percantik Teras Rumah
Dampak Fenomena Aphelion
Menurut penjelasan Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan, Emanuel Sungging, peristiwa antariksa ini tidak akan berdampak langsung dengan kehidupan manusia.
Selain itu, Sungging juga menyebut peristiwa ini adalah fenomena yang wajar terjadi setiap tahunnya.
Peristiwa ini pun tidak ada sangkut pautnya dengan suhu dingin yang terjadi beberapa waktu ini.
Sungging juga menyebut bahwa suhu dingin beberapa waktu ini disebabkan oleh dinamika atmosfer.
Suhu dingin di pagi hari ini pun biasa terjadi pada musim kemarau.
Selain itu, dijelaskan bahwa posisi Matahari ini tidak memengaruhi panas yang diterima Bumi.