Kurangnya Awan dan Hujan, Ini Penjelasan Penyebab Fenomena Suhu Dingin di Indonesia

By Ikawati Sukarna, Jumat, 9 Juli 2021 | 16:00 WIB
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) fenomena suhu dingin yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah fenomena alamiah. (Pixabay)

 

 

Bobo.id - Belakangan ini, suhu dingin di Indonesia semakin terasa. Di Maumere dan Tretes (Pasuruan), suhu udaranya mencapai 14-21 derajat celcius. 

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) fenomena suhu dingin yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah fenomena alamiah.

Fenomena ini terjadi saat puncak kemarau, yaitu dari bulan Juli hingga bulan September nanti. 

Dalam Kompas.com, Herizal, selaku Deputi Bidang Klimatologi BMKG mengungkapkan bahwa dari Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Timur sedang mengalami puncak musim kemarau. 

Oleh sebab itu, pada bulan Juli ini, Wilayah Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara mengalami cuaca yang dingin. 

Baca Juga: Musim Kemarau, Tapi Kok Dingin? Cari Tahu di Majalah Bobo Edisi 17!

Penyebab cuaca dingin di Indonesia disebabkan karena beberapa hal, yaitu:

1. Pergerakan Angin dari Benua Australia 

Penyebab suhu dingin di Indonesia karena pergerakan angin dari arah timur, yaitu berasal dari Benua Australia. 

Dalam Kompas.com diungkapkan bahwa pada bulan Juli, wilayah Australia sedang mengalami musim dingin. 

Adanya tekanan udara yang relatif tinggi di Australia, menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia ke Indonesia. 

Fenomena ini kemudian dikenal dengan istilah angin muson dingin australia. 

Proses terjadinya dimulai dari angin muson australia menuju Indonesia melewati Samudera Indonesia. 

Saat itu, Samudera Indonesia memiliki suhu permukaan laut yang dingin.

Hal ini mengakibatkan suhu di wilayah Indonesia (Jawa hingga Nusa Tenggara) menjadi lebih dingin.

Baca Juga: Suhu Dingin Ekstrem Bisa Sebabkan Hipotermia, Ini 4 Faktanya

2. Berkurangnya Awan dan Hujan di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara

Penyebab suhu dingin di Indonesia juga disebabkan karena kurangnya awan dan hujan. 

Hal ini menyebabkan suhu dingin di malam hari. 

Menurut BMKG, langit yang memiliki sedikit awan menyebabkan panas radiasi langsung terlepas ke atmosfer luar. 

Fenomena ini mengakibatkan udara terasa lebih dingin terutama pada malam sampai pagi hari. 

BMKG juga mengatakan bahwa suhu dingin di Indonesia tidak dipengaruhi oleh fenomena aphelion

Baca Juga: Beberapa Wilayah di Jawa Alami Suhu Dingin Lagi, Ini 6 Manfaat Suhu Dingin bagi Tubuh

Fenomena aphelion adalah Matahari berada di posisi jarak paling jauh dengan Bumi. Fenomena ini terjadi setahun sekali. 

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.