Paragraf 3
Setelah bertahun-tahun bekerja di Yayasan Swa Prasidya Purna tetapi tidak menghasilkan materi berarti. Sidik memilih keluar dan mencari pekerjaan lain. Dengan bekal ijazah diplomanya, dia diterima di sebuah perusahaan kontraktor sebagai staf personalia. Tapi belum lama ia bekerja, krisis moneter tahun 1998 menghantam dan perusahaannya terpaksa tutup. Maka, dimulailah periode Sidik menjadi pengangguran. Tetapi, dia tak mau lama-lama menganggur, Sidik mulai mengikuti berbagai kursus keterampilan yang diadakan oleh pemda DKI bagi penyandang cacat. Salah satu kursus yang memikat perhatian Sidik ialah kursus membuat kerupuk dari singkong.
Ide pokok dalam paragraf 3 terletak di awal paragraf, yaitu tepatnya di kalimat 1.
Bunyi kalimat pertama " Setelah bertahun-tahun bekerja di Yayasan Swa Prasidya Purna tetapi tidak menghasilkan materi berarti."
Paragraf 4
Modalnya ketika itu sumbangan dari Pemda DKI sebesar satu juta rupiah. Bersama istrinya, Sidik kemudian memulai usaha membuat kerupuk dari singkong. ''Dulu belum ada merek, plastik pembungkusnya masih polos." Katanya. Pada awal produksi dia memproduksi sekitar 100 bungkus kerupukberukuran 2 ons dari bahan baku singkong sebanyak 10 kilogram. ''Namanya juga pertama, kerupuk dagangan saya baru habis setelah sebulan lebih," katanya mengenang.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 1, Apa Ide Pokok dalam Bacaan Bersepeda?
Ide pokok dalam paragraf 4 terletak di awal kalimat, yaitu kalimat 1.
Bunyi kalimat 1 "Modalnya ketika itu sumbangan dari Pemda DKI sebesar satu juta rupiah."
Paragraf 5
Namun kini, dari banyak mengolah 10 kilogram singkong. Sidik mengolah sedikitnya 50 hingga 100 kilogram setiap bulannya. Dia juga sudah memiliki merek lengkap dengan cap di pembungkus produknya. ''Saya beri nama merek Cap Gurame, ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan ikan gurame, tetapi gurame adalah singkatan dari Gurih, Renyah, Enak," katanya tersenyum. ''Kalau nanti ada uang lebih, merek ini saya mau patenkan." tambahnya.
Ide pokok dalam paragraf 5 terletak di awal paragraf, yakni pada kalimat kedua.
Bunyi kalimat kedua "Sidik mengolah sedikitnya 50 hingga 100 kilogram setiap bulannya."