Bobo.id - Sebelum masuknya berbagai teknologi canggih, masyarakat hanya bisa mendapatkan informasi dari media yang terbatas.
Misalnya, lewat koran, majalah, radio, dan televisi. Saat itu pun media yang ada belum berwarna seperti saat ini.
Koran dan majalah dicetak pada kertas dengan tinta hitam. Begitu juga televisi yang tayangannya juga masih hitam dan putih.
Perkembangan ini juga dialami oleh masyarakat Indonesia dari masa ke masa.
58 tahun lalu pada tanggal 17 Agustus 1963, lahirlah majalah INTISARI yang menjadi salah satu agen perubahan media di Indonesia.
Yap, sebelum ada Majalah Bobo, majalah INTISARI lebih dahulu menyapa masyarakat Indonesia.
INTISARI dikenal dengan ciri khasnya yang menyampaikan informasi bergaya cerita manusia.
Majalah INTISARI didirikan oleh Jakob Oetama dan Petrus Kanisius Ojong yang memiliki latar belakang sebagai guru.