Bobo.id - Jika kamu pernah melihat cicak memutuskan ekornya, berarti kamu sedang melihat adaptasi pada hewan.
Mari kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud adaptasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adaptasi adalah perubahan diri makhluk hidup agar sesuai atau dapat bertahan dalam kondisi lingkungannya.
Adaptasi yang dilakukan oleh hewan terdiri dari 3 cara, yaitu secara morfologi, fisiologi dan tingkah laku.
Namun, saat ini kita akan mempelajari mengenai adaptasi tingkah laku pada hewan. Simak penjelasan berikut ini.
Baca Juga: 3 Jenis Adaptasi Hewan: Morfologi, Fisiologi, dan Tingkah Laku, serta Contohnya
Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan
Adaptasi tingkah laku pada hewan merupakan bentuk perubahan tingkah laku untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan menjaga kelangsungan hidupnya.
Ada beberapa jenis adaptasi tingkah laku hewan, yaitu sebagai berikut:
1. Mimikri
Apa itu mimikri? Mimikri adalah adaptasi yang dilakukan hewan dengan cara mengubah warna kulit seperti warna lingkungannya.
Mimikri biasanya terjadi pada bunglon. Bunglon akan mengubah warna kulitnya menjadi hijau jika ia sedang berada di antara tumbuhan hijau.
Namun juga bisa menjadi cokelat jika berada di tanah atau daun kering.
2. Autotomi
Autotomi adalah pelepasan atau pemutusan bagian tubuh binatang untuk melepaskan diri dari kejaran mangsanya.
Autotomi terjadi pada hewan cicak. Cicak akan melepaskan ekornya ketika berada di keadaan yang berbahaya, seperti dikejar oleh kucing dan hewan pemangsa lainnya.
Baca Juga: Unik! Gurita Ini Akan Memutuskan Bagian Tubuhnya Saat Terancam
Uniknya, ekor yang putus setelah cicak menyelamatkan diri ini masih bisa bergerak, lo!
3. Hibernasi
Hibernasi adalah kegiatan istirahat atau tidur pada binatang selama musim dingin.
Pada saat musim dingin, hewan memiliki kesulitan untuk bertahan hidup. Beberapa hewan masih bisa mencari makan, namun beberapa yang lain mempertahankan hidup dengan tidur selama musim dingin berlangsung.
Tujuan hewan melakukan hibernasi adalah untuk menghemat energi, menghindari kekurangan makanan, dan menghindari cuaca yang terlalu dingin.
Hibernasi biasanya terjadi pada ular, kura-kura, beruang, dan lain-lain.
4. Estivasi
Berlawanan dengan hibernasi, estivasi justru dilakukan di musim panas.
Estivasi adalah cara bertahan hidup yang dilakukan hewan dengan tidur selama musim panas berlangsung.
Beberapa hewan melakukan estivasi untuk melindungi diri dari suhu yang tinggi dan menghindari kekurangan air.
Estivasi terjadi pada kelelawar, beberapa tupai, dan jenis lemur yang kerdil.
Baca Juga: Mengenal Ciri Khusus pada Kelelawar, Hewan yang Tidurnya Terbalik
5. Adaptasi Tingkah Laku pada Rayap
Cara hewan rayap beradaptasi untuk mempertahankan hidupnya, berbeda dengan hewan-hewan lain.
Rayap beradaptasi dengan cara memakan kayu di sekitarnya. Ini dilakukan untuk mendapatkan hewan flagellata yang mampu membantu rayap mencerna kayu.
Hewan flagellata terdapat pada kayu karena pada saat usus bagian belakang rayap terkelupas, flagellata yang ada di dalam usus rayap juga ikut terbuang.
Inilah alasan rayap harus memakan kayu secara terus-menerus untuk mendapatkan kembali flagellata yang membantunya mencerna.
6. Adaptasi pada Mamalia Air
Hewan mamalia air seperti paus dapat bernapas di dalam air dengan paru-paru, bukan insang.
Paus harus keluar ke permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya sampai udara yang terisi ke dalam paru-paru mencapai sekitar 3.350 liter.
Ketika sudah memiliki udara sebanyak itu, paus bisa bertahan selama setengah jam di dalam air.
Baca Juga: Spesies Paus Ini Baru Ditemukan, Namun Ilmuwan Sebut Populasinya Sudah Terancam
Lalu paus akan kembali keluar ke permukaan air sambil menyemburkan air dari lubang seperti air mancur.
Air yang tersembur tersebut adalah karbon dioksida dan uap air yang sudah mengalami pengembunan.
Nah, itulah keenam cara hewan beradaptasi melalui tingkah lakunya.
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.