Bobo.id - Planet Jupiter adalah planet kelima yang terdekat dari matahari setelah planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars.
Planet ini adalah planet terbesar disistem tata surya kita, lo. Planet Jupiter sebagian besar terbentuk dari gas daripada bebatuan atau benda padat lainnya, yaitu gas hidrogen dan gas helium.
Baca Juga: Ciri-Ciri dan Karakteristik Planet Mars, Planet yang Sering Terlihat dari Bumi
Planet Jupiter mengitari matahari dengan sangat cepat, kecepatannya bisa mencapai 59,5 kilometer per detik dan panjangnya waktu rotasi adalah selama 9 jam 55 menit.
Akibatnya, permukaan di planet Jupiter sering terkena badai. Jika teman-teman melihatnya dari teleskop dan menemukan bintik merah, itu adalah badai yang sedang terjadi di planet Jupiter.
Sama seperti Bumi yang mempunyai satelit alami yaitu Bulan, Jupiter mempunyai setelit alami sebanyak 67 satelit!
Planet Jupiter juga mempunyai cincin, lo meskipun tidak sejelas planet Saturnus. Cincin Jupiter terdiri dari debu dan es yang terbagi menjadi tiga yaitu, cicin halo, cincin utama, dan cincin gossamer.
Tubrukan pada Jupiter
Karena letaknya yang dekat dengan matahari dan ukuran planet yang besar, menyebabkan planet Jupiter sering sekali ditubruk oleh benda-benda angkasa lainnya.
Komet sering kali menubruk planet Jupiter, oleh sebab itu, planet Jupiter mempunyai julukan sebagai tata surya.
Nah, pada 13 September 2021 kemarin planet Jupiter mengalami tubrukan kembali.
Seperti yang dilansir dari Live Science, seorang pengamat planet dari Brazil José Luis Pereira, baru saja melihat Jupiter tertabrak lagi melalui teleskopnya.
Baca Juga: Bukan Hanya di Bumi, Gerhana Matahari Ternyata Juga Terjadi di Planet Lain
José melakukan pengamatan planetnya di São Caetano do Sul, di negara bagian São Paulo, Brasil bagian tenggara.
Tanpa sengaja dia merekam video yang memperlihatkan kilatan cahaya yang berbeda di planet Jupiter.
Ternyata itu adalah sebuah tubrukan benda luar angkasa dengan planet Jupiter. Langsung saja José melaporkan penemuannya pada French Astronomical Society.
Planet Jupiter sering kali mengalami tubrukan seperti pada Juli 1994 misalnya, pecahan dari komet Shoemaker-Levy 9 yang menimbulkan memar besar di atmosfer planet selama berbulan-bulan.
Hal ini memberikan kesempatan pada astronom untuk mempelajari tentang komposisi atmosfer planet Jupiter.
Lalu, 15 tahun kemudian Jupiter ditubruk kembali oleh asteroid yang berukuran Samudera Pasifik dan juga menimbulkan bekas yang sama.
Tubrukan pada 13 September kemarin tidak terlalu parah karena atmosfer pulih kembali dengan segera setelah satu jam yang lalu ditubruk.
Baca Juga: Ciri-Ciri dan Karakteristik Planet Bumi, Planet Paling Ideal untuk Makhluk Hidup
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.