Lebaran, atau dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai Hari Raya Idul Fitri merupakan budaya yang terus terjadi hingga masa sekarang ini.
Lebaran dirayakan setelah umat beragama Islam melaksanakan puasa selama satu bulan penuh.
Suku Betawi juga merayakan lebaran yang dibedakan menjadi tiga macam, yaitu Lebaran Idul Fitri, Lebaran Aiji atau lebaran bulan haji, dan Lebaran Anak Yatim.
Lebaran yang dirayakan dengan meriah biasanya adalah lebaran Idul Fitri.
Setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri, biasanya masyarakat Betawi mengadakan Lebaran Betawi. Lebaran Betawi pertama kali digagas oleh Pak Amarullah Asbah.
Beliau adalah wakil ketua umum Badan Musyawarah Masyarakat Betawi pada tahun 2008.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD: Identifikasi Keberagaman Suku Betawi dari Bahasa hingga Kebiasaan
Awalnya lebaran Betawi dilaksanakan untuk masyarakat Betawi yang tinggal di berbagai daerah.
Lebaran Betawi biasanya dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri, dengan diikuti 6 wilayah di DKI Jakarta.
Keenam wilayah tersebut adalah Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu.
Lebaran Betawi tidak hanya sebagai ajang silaturahmi warga masyarakat Jakarta, namun juga mengenalkan dan melestarikan budaya asli Jakarta.