Upacara Adat Aceh Peusijuek: Sejarah dan Tata Cara Prosesinya

By Thea Arnaiz, Jumat, 15 Oktober 2021 | 13:30 WIB
Upacara adat Aceh peusijuek yang mengakar kuat dan masih dilakukan oleh masyarakat Aceh. (Iwan IUI/commons.wikimedia.org)

 

Bobo.id - Upacara adat Aceh peusijuek adalah proses upacara adat yang bertujuan sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.

Upacara ini dilakukan karena telah merasa berhasil memperoleh sesuatu yang diharapkan.

Upacara adat ini dilakukan oleh masyarakat Aceh ketika mempunyai harapan yang tercapai, seperti mempunyai sawah, menikah, mempunyai kendaraan baru, memperoleh jabatan baru, dan lain-lain.

Nantinya, upacara ini dimpimpin oleh tokoh agama setempat untuk mempin doa-doa keselamatan dan kesejahteraan pada Tuhan yang Maha Esa.

Peusijuek sendiri berasal dari bahasa Aceh yang berarti menjadi dingin atau mendinginkan.

Baca Juga: Upacara Adat Sulawesi Selatan: Rambu Solo dan Rambu Tuka, Apa Bedanya?

Sejarah Upacara Adat Peusijuek di Aceh

Awal dari tradisi upacara ini adalah dimulai ketika Aceh menerima ajaran islam pada abad ketujuh oleh para pedagang dari Arab.

Nah, ketika proses pengenalan agama islam yang damai dan tanpa penaklukan.

Terjadilah pembauran suatu budaya, yaitu islam dengan budaya masyarakat Aceh. Ini menghasilkan suatu budaya baru, yaitu peusijuek.

Sehingga sebenarnya peusijuek ini sudah ada sebelum penyebaran agama islam di Aceh.

Perubahan terjadi pada doa-doa yang digunakan, kalau sebelumnya adalah berupa mantra-mantra dalam bahasa Aceh, sekarang sudah berganti menjadi doa-doa yang berbahasa Arab.

Oleh karena itu, upacara adat peusijuek masih ada dan mengakar dalam masyarakat Aceh.

Pelaksanaannya pun masih dilakukan sampai sekarang baik oleh perorangan maupun berkelompok untuk mengucapkan rasa syukur pada Tuhan yang Maha Esa.