Upacara Adat Batak Mangalahat Horbo, Prosesi dan Tradisi Kurban Suku Batak

By Grace Eirin, Rabu, 20 Oktober 2021 | 11:00 WIB
Upacara Adat Mangalahan Horbo dari Suku Batak, Sumatera Utara.
Upacara Adat Mangalahan Horbo dari Suku Batak, Sumatera Utara. (Pexels/Min An)

Bobo.id - Upacara adat merupakan salah satu jenis warisan budaya tak benda yang masih dilestarikan masyarakat adat di Indonesia. 

Beragam jenis upacara adat masih dilakukan oleh masyarakat sebagai upaya pelestarian budaya. 

Setiap suku dan wilayah di Indonesia memiliki upacara adat yang berbeda-beda, begitu juga di Suku Batak

Suku Batak memiliki upacara adat yang bernama Upacara Mangalahat Horbo. 

Apa itu Upacara Adat Mangalahat Horbo?

Upacara ini berasal dari kepercayaan masyarakat Batak sebagai pertanda penyucian diri dan penebus dosa-dosa. 

Baca Juga: Upacara Adat Jawa Barat Ngalaksa, Mulai dari Sejarah hingga Urutan Prosesinya

Ini dilakukan dengan cara mengurbankan seekor kerbau jantan. Lalu, bagaimana sejarah dan prosesi yang dilakukan? 

Sejarah Upacara Adat Mangalahat Horbo

Awal mula tujuan upacara adat Mangalahat Horbo ini dilakukan adalah kepercayaan masyarakat Suku Batak terhadap Debata Mula Jadi Nabolon, sang pencipta segala sesuatu. 

Masyarakat percaya bahwa Debata Mula Jadi Nabolon memiliki kekuatan yang besar dan dapat menebus dosa-dosa manusia. 

Sehingga mereka mempersembahkan kurban berupa hewan kerbau kepada Debata Mula Jadi Nabolon. 

Bagi masyarakat Batak, kerbau bukanlah hewan yang sembarangan dan jika dipersembahkan akan menjadi kurban paling tinggi. 

Sehingga nantinya, doa, permohonan, dan ucapan syukur kepada Sang Pencipta Segala Sesuatu akan sampai dan terkabul. 

Prosesi Upacara Adat Mangalahat Horbo

Upacara ini biasanya mengurbankan seekor kerbau yang disucikan terlebih dahulu.

Baca Juga: Upacara Adat Jawa Timur Larung Sembonyo: Sejarah, Tujuan, dan Ritual

Kerbau tersebut akan ditambatkan ke tiang yang dilengkapi dengan berbagai tumbuhan jenis obat tradisional. 

Tiang ini dinamakan borotan. Kerbau akan ditarik dan diikat di Borotan sambil diiringi musik tradisional Batak Gondang Sabangunan. 

Lalu, setelah musik berjalan selama 7 kali, masuklah petugas atau orang-orang yang akan mengurbankan kerbau. 

Petugas eksekusi hewan kerbau ini dinamakan Pamantom, yang membawa tombak sambil menari. 

Selain itu, juga terdapat orang yang bertugas memberikan keputusan dan izin untuk Pamantom mulai mengeksekusi kerbau.

Orang ini dinamakan Malim Parmangmang. Jika menurut Malim Parmangmang, kerbau sudah siap dikurbankan, maka terjadilah eksekusi tersebut. 

Kurban ini bertujuan untuk dijadikan kesembuhan atas kesedihan, kemelaratan, dan kemiskinan. 

Baca Juga: Upacara Adat Jawa Barat Ngaruwat Bumi: Sejarah, Tujuan, dan Urutan Prosesinya

Namun, dapat mengembalikan kekuatan dan kesejahteraan hidup bersama. 

Tujuan akhir dari Upacara Adat Mangalahat Horbo ini adalah untuk doa, harapan, dan permohonan dapat terpanjatkan. 

Selain itu, masyarakat Batak juga memohon agar dijauhkan dari segala macam kesedihan hidup. 

Nah, itulah penjelasan mengenai sejarah, prosesi, dan tujuan dari Upacara Adat Mangalahat Horbo. 

Tonton video ini juga, yuk!

 

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.