Jelang Hari Dokter Nasional, Ini Dia Perkembangan Pendidikan Dokter di Indonesia Sejak Abad Ke-18

By Grace Eirin, Kamis, 21 Oktober 2021 | 13:00 WIB
Bagaimana asal mula dan perkembangan pendidikan dokter di Indonesia? (Freepik/stories)

Wabah yang terjadi di Hindia Belanda kala itu antara lain cacar, kolera, dan tifus. Jaman dahulu, tiga penyakit ini bisa menyebabkan kematian. 

Penyebaran penyakit ini semakin luas karena kurangnya tenaga kesehatan dari Indonesia yang kala itu disebut Hindia Belanda. 

Selain itu, dahulu masyarakat kesulitan mendapatkan akses ke rumah sakit yang berada di perkotaan. 

Akhirnya, pemerintah Belanda turun tangan membantu dengan cara mengutus Willem Bosch selaku Direktur Dinas Kesehatan Kolonial untuk mendirikan sekolah kedokteran. 

Awalnya, sekolah kedokteran tersebut dinamakan Dokter Djawa School, namun kemudian berganti menjadi School tot Opleiding van Indsiche Artsen (STOVIA).

Baca Juga: Marie Thomas Tampil di Google Doodle Hari Ini, Kenali Sosok Dokter Perempuan Pertama di Indonesia Ini

Perkembangan Pendidikan Dokter

Sejak tahun 1849, Willem Bosch menyelenggarakan pelatihan terhadap pemuda Jawa sebagai tenaga medis dan mantri cacar. 

Pada tahun 1951, barulah didirikan sekolah dokter pertama di Hindia Belanda dengan nama Dokter Djawa School.

Sekolah ini didirikan untuk melatih pemuda Jawa sebagai asisten dokter dan bertugas memberikan vaksinasi. 

Sekolah ini terbuka untuk pemuda-pemuda dari luar pulau dan daerah manapun di Hindia Belanda. 

Awalnya masa studi di Dokter Djawa School ini berlangsung selama 3 tahun, hingga para lulusannya dapat melakukan praktek sendiri.