Upacara Adat Kalimantan Timur: Upacara Adat Beliant

By Amirul Nisa, Kamis, 21 Oktober 2021 | 16:49 WIB
Upacara adat penyembuhan Beliant dilakukan suku Dayak di Kalimantan Timur. (Creative Commons/Hendi Yaiyi Kuin)

Masyarakat Dayak juga melakukan upacara Beliant untuk mencegah terjadinya bencana alam, gagal panen, membuang sial, dan lain sebagainya.

Dari semuanya, Upacara Beliant untuk penyembuhan masih terus dilakukan.

Saat ada seseorang yang mengalami sakit, masyarakat Dayak Banuaq dan Tonyooi biasanya melakukan pengobatan tradisional.

Namun pemberian obat, tidak sekedar membuat ramuan dan meminumnya.

Pengobatan akan dilakukan melalui sebuah ritual adat.

Baca Juga: Upacara Adat Sunda Seren Taun, Ini Makna dan Penyelenggaraannya

Masyarakat Dayak meyakini bahwa penyakit yang dialami seseorang itu merupakan bentuk kemarahan dewa atau leluhur pada orang yang sakit.

Sehingga Upacara Beliant perlu dilakukan, sebagai bentuk permintaan maaf pada dewa atau leluhur.

Walau sekarang zaman sudah modern dan ada dokter yang bisa memberikan pengobatan, beberapa masyarakat Dayak Benuaq dan Tonyooi masih melakukan ritual ini.

Mereka akan melakukan ritual ini saat pengobatan yang dilakukan oleh dokter dirasa tidak memberikan kesembuhan.

Hal itu berkaitan dengan kepercayaan mereka akan adanya roh jahat yang dikirim oleh dewa atau leluhur.

Upacara penyembuhan beliant ini dilakukan dalam dua jenis, yaitu Beliant Bawo dan Beliant Sentiyu.

Dua jenis upacara itu memiliki perbedaan namun tujuannya tetap sama yaitu menyembuhkan seseorang dari penyakit.