Bobo.id - Pada Hari Pahlawan kali ini, Google Doodle dihiasi dengan gambar seorang maestro musik Indonesia, yaitu Ismail Marzuki.
Gambar Ismail Marzuki ini dibuat sebagai bentuk penghargaan pada sosok yang telah banyak membuat karya-karya untuk Indonesia.
Lahir dari keluarga sederhana, Ismail Marzuki sudah sedari kecil menyukai dunia musik.
Selama hidupnya, Ismail Marzuki menulis banyak lagu patriotik yang membuatnya kemudian diberikan gelar sebagai pahlawan nasional.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Presiden Jokowi Berikan Gelar Pahlawan Nasional pada 4 Tokoh, Ini Profilnya
Mungkin banyak teman-teman yang sering mendengar nama Ismail Marzuki, baik sebagai pengarang lagu, maupun nama sebuah gedung di Jakarta Pusat, DKI Jakarta.
Penghargaan pada Ismail Marzuki bukan hanya pemberian gelar pahlawan nasional, tapi juga dibuatkan sebuah gedung menggunakan nama sang maestro.
Gedung tersebut adalah Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM), yang berfungsi sebagai pusat pelestarian warisan budaya Indonesia.
Selain itu, TIM juga berfungsi sebagai tempat berinovasi dalam seni rupa, musik, teater, tari, dan film.
Untuk teman-teman yang belum mengenal sosok Ismail Marzuki, berikut profil singkat dari sang maestro.
Profil Ismail Marzuki
Ismail Marzuki lahir di Kwitang, Jakarta Pusat, Indonesia, pada 11 Mei 1914, ketika wilayah itu berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda.
Meskipun profesi musisi tidak umum pada saat dia kecil, Ismail Marzuki tumbuh dengan rajin berlatih musik hingga lima jam sehari.
Latihan keras itu membuatnya menguasai delapan instrumen, yakni harmonika, mandolin, gitar, ukulele, biola, akordeon, saksofon, dan piano.
Pada tahun 1923, laki-laki yag kerap disapa Ma'ing ini bergabung menjadi anggota perkumpulan musik Lief Java, yang sebelumnya dikenal dengan nama Rukun Anggawe Santoso.
Dari begabung dengan kelompok musik itu, Ismail Marzuki mulai mengembangkan bakat menjadi penyanyi, penyair lagu, dan juga menulis lagu-lagunya sendiri.
Pada usia 17 tahun, ia menggubah lagu pertama dari ratusan lagu yang akan ia hasilkan sepanjang kariernya.
Lagu-Lagu Ismail Marzuki
Lagu-lagu yang diciptakan Ismail Marzuki selalu bertemakan perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan nada melankolis sekaligus mewakili ketahanan bangsa melalui melodi yang diingat hingga saat ini.
Dia juga mampu mengisi hati orang Indonesia, yang dengan bangga menyiarkan lagu-lagunya selama bertahun-tahun di Radio Republik Indonesia (RRI).
Bahkan ada sembilan lagu karya Ismail Mazuki yang menjadi lagu kebangsaan.
Lagu "Gugur Bunga" hingga "Indonesia Pusaka"
Pada 1955, Ismail Marzuki mengambil alih sebagai pemimpin Orkestra Studio Jakarta yang bergengsi dan menggubah lagu "Pemilihan Umum", tema musik pemilihan umum pertama di Indonesia.
Lagu-lagu ciptaan Ismail Marzuki di antaranya "Gugur Bunga", "Halo Halo Bandung", "Indonesia Pusaka", "Rayuan Pulau Kelapa", "Bandung Selatan di Waktu Malam", "O Kopral Jono", "Sepasang Mata Bola", "Selendang Sutra", dan "Gagah Perwira", serta masih banyak lagi yang lainnya.
Untuk menghormati kontribusi budayanya, Pemerintah Indonesia menobatkan Ismail Marzuki sebagai Pahlawan Nasional pada 2004.
Masyarakat yang ingin mengenal dan mempelajari lebih lanjut tentang Ismail Marzuki bisa mengunjungi TIM yang berlokasi di Jalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Gambarnya Ada di Uang Rp1.000, Ini Kisah Pahlawan Perempuan Cut Mutia
TIM banyak memamerkan koleksi pribadinya, termasuk lagu-lagu tulisan tangan dan beberapa dari banyak instrumennya.
Akhir Hidup Ismail Marzuki
Maestro terkenal Indonesia ini sempat mengalami kesulitan pada tahun 1950-an.
Ismail Marzuki mendapat gangguan dari beberapa pihak yang ingin memecah usahanya dalam mengembangkan kesenian daerah.
Bahkan tidak lama setelahnya, kesehatan sang maestro mulai terganggu.
Karena masalah kesehatan itu, Ismail Marzuki mengundurkan diri dari berbagai kegiatan orkestra.
Pada 25 Mei 1958 menjadi hari terakhir Ismail Marzuki bercengkrama dengan keluarganya.
Sang maestro ini meninggal di usia 44 tahun dan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta.
Sebagai bentuk mengenang sang penulis lagu, pada batu nisan Ismail Marzuki terpahat lagu "Rayuan Pulau Kelapa".
Nah, itu tadi profil Ismail Marzuki sedari belajar musik hingga akhirnya meninggal setelah menghasilkan karya-karya besar.
(Penulis: Dandy Bayu Bramasta, Amirul Nisa)
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.