Bel berbunyi dan aku bergegas lari ke dalam sekolah. Sekarang aku berada dalam sebuah ruangan kosong. Aku berlindung di sebuah rak yang berisi seekor tupai kecil yang aneh. Aku menyapanya "Selamat pagi!" Tetapi tupai kecil itu tidak menjawab.
Ruangan ini dipenuhi anak-anak kecil yang menjauh secara pelan-pelan. Sayang sekali, tanpa sengaja aku menjatuhkan seekor burung hantu tua bermata bulat dari rak. Semua anak berteriak kaget. Pak guru kelihatan marah. Aku keluar melalui pintu yang terbuka dan melompati anak-anak tangga.
Akhirnya sampailah aku di sebuah ruangan besar yang beralaskan karpet dari karet. Semua anak memanggilku untuk bermain bola dan kejar-kejaran bersama mereka. Aku melompat kegirangan ketika kulihat Pierre, tuan kecilku.
Aku cepat-cepat bergabung bersama mereka. Bapak guru mengatur giliran menangkap dan lomba loncat jauh. Aku memenangkan lomba loncat jauh. Tetapi aku harus kembali ke kandang sambil menunggu waktu pulang.
Juru masak sekolah sangat baik, dia memberiku sepotong wortel yang enak sekali. Tak lama kemudian aku tertidur. Aku terbangun karena bunyi bel sekolah dan aku berada dalam dekapan seorang gadis kecil yang sedang membelaiku.
Ketika turun dari bus sekolah, anak-anak mengucapkan selamat tinggal padaku. Kami disambut oleh ibu Pierre yang sangat cemas menanti kedatangan kami. Pierre menceritakan pengalamanku kepada ibunya dengan bangga.
Sementara aku menikmati beberapa helai daun selada. Kemudian aku meringkuk lagi di tempat tidur kecilku yang hangat. Dan aku bermimpi indah.
(Dari Nino Le Petit Lapin, disadur oleh Anna Fauziah)