Bagaimana Angin Puting Beliung Bisa Terbentuk? Ini Fakta-faktanya

By Grace Eirin, Sabtu, 4 Desember 2021 | 14:17 WIB
Bagaimana angin puting beliung terbentuk? (macrovector/freepik)

Bobo.id - Angin puting beliung merupakan salah satu jenis bencana alam yang dapat terjadi di Indonesia. 

Angin puting beliung diketahui dapat menyebabkan kerusakan parah jika terjadi pada permukiman penduduk yang padat. 

Salah satu contoh bencana hidrometeorologi angin puting beliung di Indonesia terjadi di Desa Wanutengah, Kecamatan Parakan, pada Kamis (2/12/2021).

Melansir dari Kompas.com, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Parakan Edy Murjanto mendapatkan data sementara bahwa ada kerusakan pada 16 rumah warga, fasilitas umum, dan perkantoran di Desa Watu Tengah dan Parakan Wetan. 

Nah, teman-teman, tahukah kamu mengapa angin puting beliung dapat terjadi di Bumi? 

Supaya kamu memahami apa itu angin puting beliung, penyebab, dan dampaknya, mari perhatikan penjelasan berikut ini. 

Baca Juga: Contoh Bencana Alam yang Terjadi di Dataran Tinggi Beserta Penyebabnya

Apa itu Angin Puting Beliung? 

Angin puting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba, memiliki pusat, dan bergerak menyerupai spiral.

Kecepatan angin puting beliung dapat mencapai 40 hingga 50 km/jam. Angin ini menyentuh permukaan bumi dan akan hilang setelah 3 hingga 5 menit. 

Biasanya, angin puting beliung terbentuk beberapa waktu setelah terdapat tanda langit gelap, awan hujan badai yang hitam, dan munculnya corong dari awan secara tiba-tiba. 

Tidak hanya Indonesia, di Texas, Amerika Serikat, rata-rata dapat terjadi 120 kali angin tornado setahun. 

Terkait dengan angin puting beliung, angin tornado terbentuk ketika pusaran angin puting beliung semakin besar. 

Apa yang Menyebabkan Puting Beliung? 

Angin puting beliung terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara yang berbeda sehingga tekanan udara membentuk pusaran dalam sistem cuaca.

Ada 3 tahap pembentukan angin puting beliung, yaitu fase tumbuh, fase dewasa, dan fase punah. 

Baca Juga: Apa yang Dimaksud Bencana Hidrometeorologi? Ini Pengertian dan Jenisnya

Fase tumbuh ditandai dengan adanya arus udara yang naik ke atas dengan tekanan kuat, di dalam awan. 

Pada tahap ini, titik-titik dan kristal air belum bisa menjadi hujan karena masih tertahan arus udara yang bergerak naik. 

Selanjutnya, pada fase dewasa, hujan mulai turun dan menyebabkan adanya gaya gesek antara arus udara yang naik dan turun.

Saat arus udara naik dan turun akan menimbulkan arus geser yang memutar lalu membentuk pusaran.

Semakin lama, arus udara akan semakin cepat dan membentuk sebuah siklon yang menyentuh permukaan bumi. 

Pada saat itulah, angin puting beliung terjadi.

Kemudian pada fase terakhir, yaitu fase punah, massa udara akan meluas di seluruh awan, lalu berhenti, dan angin puting beliung dapat berakhir. 

Baca Juga: Mengapa Daerah Perkotaan Rawan Bencana Banjir? Berikut Penjelasannya

Perbedaan dengan Tornado

Diketahui, tornado merupakan pusaran angin yang terjadi karena adanya badai petir besar dengan angin yang sudah berputar. 

Artinya, angin puting beliung yang terjadi bersamaan dengan hujan badai petir, akan membentuk angin tornado. 

Angin tornado biasanya terjadi pada musim panas di negara-negara sekitar Amerika Serikat. 

Meskipun angin tornado dapat terjadi kapan saja, bencana ini sebagian besar terbentuk pada sore hari. 

Tornado terjadi karena adanya tabrakan antara udara hangat dan lembab dengan udara dingin dan kering. 

Nah, itulah penjelasan mengenai angin puting beliung sebagai salah satu bentuk bencana hidrometeorologi. 

Tonton video ini juga, yuk!

 

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.