Tulisan yang beliau tulis, bersifat komunikatif, tajam, dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antipenjajahan.
Pada tahun 1908, Ki Hajar Dewantara bergabung dalam organisasi Budi Utomo.
Budi Utomo adalah organisasi yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat Indonesia dan berusaha meningkatkan kemajuan penghidupan bangsa dengan cara mencerdaskan rakyatnya.
Setelah itu pada tanggal 25 Desember 1912 dirinya mendirikan Indische Partij bersama dengan Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 5, Hal-Hal Positif yang Bisa Dicontoh dari Pattimura
Namun, Indische Partij ditolak oleh Belanda, sehingga organisasi tersebut diganti dengan membentuk Komite Bumiputera pada 1913.
Ki Hajar Dewantara juga pernah menulis tulisan yang berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda).
Selain itu, juga tulisan berjudul Een voor Allen maar Ook Allen voor Een (Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk satu juga).
Karena tulisan tersebut, Ki Hajar Dewantara diasingkan atas perintah pemerintah Belanda, ke Pulau Bangka.
Namun, Ki Hajar memilih untuk dibuang ke Belanda, sehingga pemerintah Belanda mengizinkannya.