Bahkan Ki Hajar Dewantara juga berani menulis beberapa tulisan untuk mengkritik pemerintah Belanda pada masa penjajahan.
Tulisan tersebut berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan Een voor Allen maar Ook Allen voor Een (Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk satu juga).
Namun, karena tulisan tersebut, Belanda menghukum Ki Hajar Dewantara dengan cara mengasingkan beliau ke Belanda.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Pahlawan Nasional Indonesia
3. Kapan Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa?
Pembahasan:
Setelah kepulangannya dari pengasingan di Belanda, Ki Hajar Dewantara mulai mewujudkan cita-citanya untuk membebaskan rakyat dari penjajahan dengan mendirikan sekolah.
Beliau mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa (National Onderwijs Institut Taman Siswa) pada 3 Juli 1922.
Taman Siswa didirikan pertama kali di Yogyakarta, dan menerapkan pendidikan dengan prinsip nasionalisme dan kemerdekaan.
Taman Siswa memberikan kesempatan kepada banyak rakyat Indonesia yang ingin menempuh pendidikan meskipun dalam keadaan yang dibatasi Belanda.
Dalam perkembangannya, Taman Siswa pernah ditutup oleh pemerintah Belanda karena dianggap sebagai sekolah liar.
Pada tahun 1930, Belanda menerapkan Wilde Scholen Ordonantie atau Undang-Undang Sekolah Liar, untuk membatasi pergerakan pendidikan Indonesia.
Banyak sekolah dan pendidikan alternatif yang ditutup, termasuk Taman Siswa.
Setelah UU Sekolah Liar berlaku, Belanda menutup seluruh kegiatan Taman Siswa dan membatasi ruang gerak para pengajar Taman Siswa.
Namun, para siswa dan pengajar masih terus melakukan kegiatan belajar mengajar secara gerilya atau sembunyi-sembunyi.