Berbagai hasil penelitian mengungkapkan fakta ada korelasi antara perilaku anak dengan jajanan yang mereka konsumsi. Misalkan jajanan yang telah dicampur penyedap monosodium glutamat (MSG) atau salisilat sintetis. Apabila terus-menerus dikonsumsi dalam jangka pendek akan membuat anak menjadi haus, pusing, dan mual.
Pengaruh konsumsi MSG berlebihan juga dapat mengakibatkan anak kurang gairah belajar, kurang konsentrasi, meningkatnya kenakalan, mudah mengantuk, cemas, dan daya ingat berkurang.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Meneladani Ki Hajar Dewantara
Belum lagi pengawet sintetis seperti formalin, boraks, dan pewarna rhodamin B. Berapa pun kadarnya, bahan kimia ini memberikan efek yang membahayakan kesehatan. Rhodamin B, misalnya, banyak digunakan pada industri tekstil dan kertas, sebagai pewarna kain, kosmetika, produk pembersih mulut, dan sabun. Rhodamin B sangat berbahaya untuk dikonsumsi serta tidak ada kadar ambang batas amannya untuk dijadikan sebagai bahan tambahan makanan. Menurut WHO, Rhodamin B berbahaya bagi kesehatan manusia karena sifat kimia dan kandungan logam beratnya. Penggunaan Rhodamin B berakibat gangguan fungsi hati dan kanker sedangkan penggunaan formalin dalam makanan menimbulkan berbagai efek yang berbahaya bagi kesehatan baik dalam jangka pendek (akut) maupun pada penggunaan jangka panjang.
(Sumber: Serambi Indonesia)