Mengulik Fakta Menarik Samudra Arktik, Samudra Terkecil di Dunia

By Grace Eirin, Kamis, 16 Desember 2021 | 15:30 WIB
Fakta menarik Samudra Arktik. (Jean-Christophe André from Pexels)

Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mengenal Samudra Arktik

Kutub yang dingin dan terletak di ujung bumi ini dibagi menjadi dua, yaitu Kutub Utara dan Kutub Selatan. 

Kutub Utara disebut Arktik, berasal dari bahasa Yunani arktikos, yang artinya utara. 

Wilayah Kutub Utara atau Arktik adalah lautan yang dikelilingi oleh daratan. Lautannya dilapisi oleh es, dan dikelilingi oleh permafrost.

Permafrost adalah lapisan tanah tebal yang beku.

Nah, supaya kamu semakin mengenal Samudra Arktik, mari kita cari tahu fakta menarik samudra terkecil di dunia ini.

Perairan Paling Utara di Bumi

Samudra Arktik adalah perairan paling utara di Bumi, yang sebagian besar wilayahnya tertutup es sepanjang tahun. 

Meskipun disebut sebagai samudra terkecil di dunia, Samudra Arktik diperhatikan oleh banyak ilmuwan dari berbagai negara. 

Para ilmuwan dan peneliti saling berlomba untuk meneliti mengapa Samudra Arktik lebih cepat memanas dibanding seluruh wilayah di Bumi. 

Tentu saja ini merupakan dampak dari perubahan iklim dan pemanasan global. Namun, para ilmuwan tidak pernah puas untuk terus meneliti samudra ini. 

Baca Juga: 3 Mitos Tentang Hewan Kutub yang Selama Ini Salah, Ini Kebenarannya

Siapa yang Tinggal di Samudra Arktik?

Meskipun diselimuti oleh salju dan es, sekitar empat juta orang tinggal di wilayah Arktik. 

Empat juta orang tersebut yaitu kelompok pribumi yang berkembang pesat sejak ribuan tahun lalu. 

Kebanyakan penduduk di sana, memanfaatkan hasil bumi dari perairan untuk memenuhi kebutuhan. 

Dari banyaknya negara, terdapat Amerika Serikat, Kanada, Greenland, Islandia, Norwegia, dan Rusia yang wilayahnya mencapai Samudra Arktik. 

Sementara di perairannya yang gelap dan tidak terjamah sinar matahari, para ilmuwan kesulitan mengetahui kehidupan yang ada di sana.

Ini terjadi karena di perairan Arktik, lapisan es yang menutupi lautannya mempunyai ketebalan yang tidak bisa ditembus sinar matahari.

Namun, kadang-kadang beruang kutub dan walrus terlihat berenang di perairan Arktik, meskipun jarang. 

Pemanasan Global di Arktik

Beberapa tahun terakhir, para ilmuwan meneliti bahwa lapisan es di perairan Arktik mulai menipis karena adanya pemanasan global. 

Menurut studi yang ditulis tahun 2016, jika pemanasan global semakin parah, tahun 2040 perairan Kutub Utara sudah bisa dilewati kapal. 

Padahal kita tahu bahwa di Kutub Utara atau Arktik lapisan esnya begitu tebal. 

Baca Juga: Beda dari Kutub Utara, Ini Deretan Hewan yang Hidup di Kutub Selatan

Mencairnya es kutub akan mengakibatkan masuknya air tawar ke dalam air laut, dan dapat mengubah bahkan mematikan arus laut utama. 

Dampaknya akan menganggu proses rantai makanan yang terjadi dalam laut, teman-teman. 

Jadi, tidak hanya hewan dan organisme air laut yang merasakan dampak buruknya, ini juga dapat memengaruhi manusia. 

Maka, dampak terjadinya pencairan es yang tercampur dengan air laut akan dirasakan oleh hampir semua makhluk hidup di bumi. 

Tonton video ini juga, yuk!

 

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.