Bobo.id - Virus COVID-19 varian Omicron sudah ditemukan di Indonesia. Informasi ini resmi diumumkan pemerintah pada Rabu (15/12/2021).
Dikutip dari Kompas.com, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, infeksi ini dialami oleh seorang petugas kebersihan yang bekerja di rumah sakit rujukan COVID-19, Wisma Atlet.
Pak Budi menambahkan, pada 8 Desember lalu, ada tiga orang pekerja kebersihan di Wisma Atlet yang hasil tesnya positif COVID-19.
Kemudian, pada 10 Desember, ketiganya dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan tes lebih lanjut.
Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun Sudah Dimulai, Ini Jenis Vaksin yang Digunakan
Lalu, hasil tes keluar pada 15 Desember 2021 dan tiga orang pekerja kebersihan yang positif COVID-19 tadi, salah satunya terpapar varian Omicron.
Sedangkan, dua orang petugas kebersihan yang positif dipastikan tidak terpapar varian B.1.1.529 itu.
Untuk itu, kita diimbau untuk tetap melakukan protokol kesehatan. Agar lebih waspada, kita juga perlu mengenal apa saja gejala varian Omicron ini.
Gejala Varian Omicron
Tes paling awal menunjukkan kalau varian Omicron tidak memperlihatkan gejala yang parah, sehingga pasien tidak perlu memakai ventilator.
Inilah beberapa gejala umum dari COVID-19 varian Omicron:
1. Sakit kepala2. Pilek3. Bersin4. Sakit tenggorokan5. Kehilangan penciuman6. Batuk terus-menerus7. Kelelahan8. Tenggorokan gatal9. Demam ringan10. Berkeringat di malam hari
Baca Juga: Varian Baru COVID-19 Diberi Nama Omicron, Ini Penjelasan dari WHO
Sejumlah laporan mengatakan bahwa infeksi Omicron cenderung menyebabkan gejala kelelahan dan nyeri tubuh.
Gejala ini lebih banyak muncul daripada kehilangan rasa maupun penciuman.
Selain itu, orang yang sudah mendapat dua dosis vaksin biasanya menunjukkan gejala yang tidak parah.
Asal Mula COVID-19 Varian Omicron
Mengutip laman covid19.go.id, Omicron sudah terdeteksi di beberapa negara sejak pertama kali ditemukan di Benua Afrika.
Varian ini disebut sebagai salah satu yang sangat cepat dalam menularkan virus.
World Health Organization (WHO) menyatakan varian Omicron pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021.
WHO menetapkan varian Omicron sebagai Variant of Concern (VOC). VOC diartikan sebagai varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan serta kematian dan bahkan dapat memengaruhi efektivitas vaksin.
Baca Juga: Sering Disepelekan, Padahal 3 Hal Ini Bisa Jaga Kualitas Udara di Rumah Tetap Bersih
Sebelum Omicron, WHO telah menetapkan varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta sebagai VOC.
Mengutip kontan.co.id, nama baru yang disematkan pada varian virus corona ini diambil dari alfabet Yunani, Omicron. Sejak Mei 2021, WHO telah menggunakan huruf alfabet Yunani untuk menggambarkan varian virus corona. Mulai dari Alpha, Beta, Gamma, Delta, dan Omicron.
(Penulis: Retia Kartika Dewi, Akhdi Martin Pratama, Danastri Putri)
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.