Ketika rangsang diterima oleh kerongkongan, batang otak mengirim pesan ke otot diafragma dan otot pernapasan, dan menyebabkan kontraksi otot tanpa sadar.
Karena kontraksi inilah, udara masuk secara tiba-tiba bersamaan dengan terbaliknya epligotis, yang posisinya seperti sedang menelan.
Epligotis yang terbalik ini akhirnya menutupi jalan masuknya udara, sehingga menyebabkan suara khas seperti cegukan.
Baca Juga: Mengapa Ketika Berlari, Kepala Citah Bisa Tetap Stabil? Ternyata Ini Alasannya
Fungsi Cegukan pada Bayi
Berbeda dengan anak-anak dan orang dewasa yang tidak menemukan fungsi apapun dari cegukan.
Bayi belajar bernapas dari cegukan yang dialaminya ketika masih menjadi janin di dalam kandungan.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, cegukan menyebabkan otot pernapasan berkontraksi, hampir sama seperti ketika kita sedang bernapas.
Proses pernapasan manusia menyebabkan otot diafragma dan otot pernapasan mengalami kontraksi dan relaksasi.
Ketika janin masih di dalam kandungan, janin bernapas dengan bantuan plasenta dari tubuh Ibu.