Bobo.id - Kita sudah mengenal perbedaan waktu sejak dahulu, oleh karena itu ada hari Senin hingga Minggu.
Manusia juga sudah terbiasa membedakan waktu menjadi pagi, siang, sore, malam, dan dini hari.
Namun, pernahkah kamu penasaran mengapa harus ada tujuh hari dalam seminggu? Mengapa juga harus ada 24 jam dalam sehari?
Nah, supaya kamu menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut, perhatikanlah penjelasan berikut.
Baca Juga: Apakah Pendengaran Paus Jauh Lebih Baik dari Manusia? Yuk, Cari Tahu Fakta Menariknya!
Pergerakan Bumi, Bulan, dan Bintang
Bumi, sebagai salah satu planet yang ada di Tata Surya, mengalami pergerakan yang disebut rotasi dan revolusi.
Rotasi Bumi yaitu perputaran bumi pada porosnya dari arah barat ke timur selama 24 jam.
Dengan adanya rotasi Bumi inilah, kita bisa membedakan gelap sebagai malam dan terang sebagai pagi hingga siang.
Sedangkan revolusi Bumi adalah peredaran Bumi terhadap Matahari.
Satu tahun kita adalah jumlah waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengelilingi Matahari, yaitu 365 ¼ hari.
Namun, untuk mengatur jumlah waktu minggu dan bulan membutuhkan cara yang lebih rumit.
Siklus Bulan berlangsung selama 27 hari dan tujuh jam, dan ada 13 fase Bulan di setiap tahun Matahari.
Lalu, mengapa manusia bisa menentukan bahwa dalam waktu satu minggu kita memiliki tujuh hari?
Baca Juga: Penasaran Mengapa Telur Puyuh Punya Warna dan Corak yang Unik? Ini Penjelasannya
Peran Bangsa Babilonia
Bangsa Babilonia, yang tinggal di wilayah yang kini dikenal sebagai Irak, merupakan pengamat dan penafsir langit yang lihai.
Sejak mengetahui ilmunya, mereka sudah mengamati kosmos dan mencatat pergerakan planet-planet, Matahari, dan Bulan.
Bangsa Babilonia inilah yang menjadikan satu minggu terdiri dari tujuh hari.
Alasannya karena mereka mengamati tujuh benda langit: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus.
Siklus bulan yang berlangsung 28 hari adalah jangka waktu yang terlalu lama untuk bisa mereka kelola dengan baik.
Orang Babilonia kemudian membagi 28 hari tersebut menjadi empat bagian, masing-masing terdiri dari 7 hari.
Dikenal Lebih Luas
Awalnya, menentukan ada tujuh hari dalam seminggu dan 60 menit dalam satu jam ini hanya digunakan bangsa Babilonia.
Namun, kemudian diadopsi oleh orang-orang Yahudi yang menjadi tawanan orang Babilonia.
Budaya-budaya di sekitar wilayah sekitarnya, seperti Yunani dan Persia akhirnya juga terpengaruh dengan ilmu tersebut.
Berabad-abad kemudian, ketika Alexander Agung mulai menyebarkan budaya Yunani ke Timur Dekat sampai India.
Para ilmuwan beranggapan bahwa akhirnya konsep satu minggu ada tujuh hari itu tersebar hingga ke Tiongkok.
Kemudian juga dikenal di Romawi. Kaisar Konstantinus menetapkan bahwa tujuh hari dalam seminggu adalah minggu resmi Romawi.
Hingga pada 321 Masehi, Kaisar Konstantinus menjadikan hari minggu sebagai hari libur umum.
Gagasan ini kemudian dikenal oleh masyarakat dunia dan menjadi kebiasaan hingga saat ini.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.