Lalu, bagaimanakah Palung Mariana ini bisa terbentuk?
Dilansir dari Livescience, Palung Mariana terbentuk karena terjadinya zona subduksi, atau tabrakan antara dua lempeng.
Tubrukan itu menciptakan titik yang lapisannya jatuh ke dalam lapisan mantel Bumi.
Subduksi adalah proses geologi yang terjadi karena adanya lempeng kerak samudra yang lebih tipis menunjam ke bawah terhadap lempeng kerak samudra yang lebih tebal.
Pada Palung Mariana khususnya, lempeng Pasifik menyelam di bawah lempeng Filipina.
Lempeng kerak Pasifik disebut dengan lempeng tektonik, yang berusia 180 juta tahun.
Lempeng tektonik adalah bongkahan batu yang sangat besar dan memiliki ketebalan hingga 97 kilometer lebih.
Baca Juga: Termasuk Gunung Api Bawah Laut Tertinggi di Dunia, Ini Fakta Gunung Kawio Barat di Sulawesi
Tekanan di dalam Palung Mariana
Karena begitu dalam, tekanan di dalam Palung Mariana diketahui mencapai 703 kilogram per meter persegi.
Ini lebih dari 1.000 kali tekanan yang dirasakan di laut, atau setara 50 jumbo jet ditumpuk.
Dengan tekanan dan kegelapan di dalamnya, tidak banyak organisme laut yang bisa bertahan hidup di Palung Mariana.