Bahasa Sunda terbentuk dari Bahasa Melayu dan Bahasa Polinesia yang termasuk rumpun bahasa ras Austronesia.
Bahasa Sunda sudah digunakan dalam prasasti abad ke-14 yang ditemukan di Kawali, Ciamis.
2. Memiliki Penutur Bahasa Terbesar Ketiga di Indonesia
Penutur Bahasa Sunda juga besar, karena suku Sunda juga tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Ada sekitar 42 juta penduduk Indonesia yang berbicara dengan Bahasa Sunda, menurut data tahun 2018.
Hal itu membuat bahasa ini menjadi bahasa daerah dengan penutur terbesar kedua di Indonesia, setelah Bahasa Jawa.
3. Memiliki Dua Dialek
Baca Juga: Contoh Peribahasa Sunda, Lengkap Beserta Artinya dalam Bahasa Indonesia
Bahasa Sunda memiliki dua dialek, yaitu dialek (h) dan dialek non-(h). Antara kedua dialek bahasa Sunda itu memiliki perbedaan hingga 60 persen.
Dialek (h) umumnya dituturkan oleh hampir seluruh penduduk Jawa Barat, seperti Majalengka, Bogor, Tasikmalaya, Kuningan, Bekasi, Garut. Kemudian Ciamis, Sukabumi, Subang, Purwakarta, Sumedang, Cianjur, Karawang, Bandung, Bandung Barat, dan Cirebon.
Sementara dialek non-(h) umumnya dituturkan oleh masyarakat di Desa Pareangirang, Kecamatan Kadang Haur, Indramayu, serta daerah pesisir utara.
4. Tidak Hanya Digunakan di Jawa Barat