Tidak Hanya Terjadi di Planet Bumi, Ternyata Seperti Inilah Hujan di Planet Lain

By Grace Eirin, Jumat, 21 Januari 2022 | 14:30 WIB
Apakah hujan hanya terjadi di Bumi? (Gil Ribeiro/Unsplash)

Bobo.id - Teman-teman, masihkah kamu mengingat bagaimana proses terjadinya hujan di Bumi? 

Dilansir dari National Geographic, planet Bumi selalu memiliki 332,5 juta mil kubik air. 

Pasokan air di bumi tidak pernah berubah, air hanya terus melakukan perjalanan akibat siklus air.

Air bukan hanya berasal dari laut, danau, atau sungai. Air juga ada di salju, tanah, bahkan magma cair. 

Ada tiga tahap utama dalam siklus air, yaitu evaporasi atau transpirasi, kondensasi, dan presipitasi.

Evaporasi adalah proses penguapan air yang berasal dari laut, sungai, danau, dan badan air lainnya.

Sedangkan transpirasi adalah pelepasan molekul air sebagai hasil metabolisme dari tumbuh-tumbuhan.

Kondensasi adalah proses perubahan air dari gas menjadi cair, atau kita kenal dengan istilah pengembunan.

Presipitasi terjadi karena adanya pendinginan dan penambahan uap air, sehingga air yang membentuk awan mencapai titik jenuh.

Baca Juga: Sering Terjadi Fenomena Hujan Panas, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Nah, apakah proses terjadinya hujan yang sama juga terjadi di planet lain di Tata Surya? Yuk, cari tahu!

Terjadinya Hujan di Planet Lain

Dilansir dari Science Alert, hujan air memang hanya terjadi di Bumi. Namun, planet lain mengalami hujan yang berbeda. 

Jenis material yang terjatuh dari langit masing-masing planet berbeda, tergantung planet itu sendiri. 

Misalnya, langit Mars menurunkan karbon dioksida, langit Venus menurunkan asam sulfat, dan sebagainya.

Menurut penelitian yang dipimpin oleh Kaitlyn Loftus di Harvard, semua tetesan bahan cair yang membentuk hujan di seluruh Tata Surya kira-kira ukurannya sama. 

Tetesan hujan yang paling mirip dengan yang ada di Bumi yaitu dari planet Mars dan Venus. 

Bahkan di planet terbesar, Jupiter, tetesan hujannya tidak memilki perbedaan yang terlalu jauh dengan hujan di planet lain.

Namun, para ilmuwan belum menemukan alasan yang tepat mengapa hujan di Bumi dan di planet lain berukuran seragam. 

Baca Juga: Banyak Orang Menyukai Aroma Tanah yang Terkena Air Hujan, Dari Manakah Asalnya?

Dengan fakta ini, para ilmuwan akan merasa senang jika bisa benar-benar melihat terjadinya hujan di planet lain. 

Alasan Suhu Udara Meningkat Sebelum Hujan

Ketika air menguap pada proses evaporasi, diperlukan penyerapan energi dalam bentuk panas.

Kemudian energi panas ini akan disimpan pada molekul air ketika berada di atmosfer.

Namun, ketika berada di ketinggian tertentu, molekul-molekul air ini suhunya bisa menurun, sehingga dapat membentuk awan. 

Awan yang sudah terbentuk akan menetap di atmosfer. Sementara angin dan kestabilan tekanan udara akan menjaga awan tetap agar berada di atmosfer.

Nah, untuk mengubah energi panas menjadi air pada proses terjadinya hujan, molekul air yang berupa gas tadi harus mengeluarkan energinya kembali.

Ketika hal tersebut terjadi, awan akan mengeluarkan uap panasnya sebelum hujan turun.

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.