Bobo.id - Sering kali, kita akan membuat pembersih sendiri di rumah dengan bahan-bahan yang ada.
Cara ini dirasa lebih menghemat pengeluaran dan juga kreatif, salah satu bahan yang sering dimanfaatkan adalah pemutih pakaian.
Pemutih pakaian selain untuk memutihkan pakaian juga bisa dijadikan disinfektan dan penghilang noda.
Namun, akibat ketidaktahuan, kita sering mencampurkan pemutih dengan zat lain yang bersifat asam.
Padahal, menurut peneliti dan dosen toksikologi Departemen Kimi FMIPA Universitas Indonesia, Budiawan, pemutih mengandung natrium hipoklorit.
Natrium hipoklorit ini jika dicampur dengan zat azam maka akan melepaskan gas yang berbahaya dihirup oleh manusia.
Lalu, bagaimana cara menggunakan pemutih dengan benar? Zat apa saja yang sebaiknya tidak dicampur dengan pemutih?
Untuk mengetahui lebih lanjut, teman-teman bisa menyimaknya melalui penjelasan ini.
Cara Menggunakan Pemutih yang Benar
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Perbedaan Jenis Lingkungan
Perlu teman-teman ketahui kalau pemutih sebenarnya bukanlah cairan pembersih untuk membersihkan perabot ataupun disinfektan.
Untuk itu, kita juga perlu kehati-hatian jika ingin menggunakan pemutih.
Pastikan kita menyimpan pemutih di tempat yang aman, dilarutkan dengan air, dan jangan sampai terkena mata.
Kita juga bisa menggunakan sarung tangan karet ketika menggunakan pemutih.
Selain itu, pemutih hanya bisa dicampurkan dengan air, sedangkan bahan kimia lainnya bisa jadi berbahaya.
Berikut ini bahaya pemutih jika dicampurkan dengan bahan kimia lain.
Bahan Kimia yang Seharusnya tidak Dicampur dengan Pemutih
1. Pemutih dan Amonia
Amonia yang berbau tajam tidak boleh dicampurkan dengan pemutih. Amonia biasanya kita temukan pada cairan pembersih jamur.
Oleh karena itu, cukup gunakan amonia saja atau pemutih saja. Karena jika sampai keduanya dicampurkan, maka akan menghasilkan gas kloramin.
Gas kloramin ini dapat membakar mata, menyesakkan pernapasan, dan merusak organ dalam.
Bahkan jika campuran amonianya cukup banyak, larutan tersebut bisa meledak, lo.
2. Pemutih dan Cuka
Cuka sepertinya memang tidak berbahaya dan bisa dikonsumsi. Namun, jika sudah dicampur dengan pemutih.
Kedua cairan tersebut dapat menghasilkan gas klorin yang sangat berbahaya. Gas klorin ini bisa menyebabkan batuk dan mengiritasi selaput lendir (mukosa) yang ada di hidung.
Bahkan, larutan ini bisa menyebabkan luka bakar dan bisa mematikan jika terlalu lama terpapar gasnya.
Bukan hanya cairan asam cuka saja, yang berbahaya dicampurkan dengan pemutih.
Tetapi asam dari buah citrus atau jeruk juga berbahaya dan menghasilkan gas klorin.
Baca Juga: 3 Bahan Pengganti Pemutih yang Aman untuk Memutihkan Pakaian dan Kain
3. Pemutih dan Alkohol Gosok
Keduanya, jika digunakan secara terpisah bisa bermanfaat dan tidak berbahaya. Alkohol gosok (isopropil) sering kita temui sebagai campuran di dalam produk antiseptik.
Tetapi, teman-teman jangan sampai mencampurkan keduan, ya. Hal ini karena, jika keduanya dicampur maka akan menghasilkan kloroform yang membuat pingsan.
Menghirup terlalu banyak gas kloroform juga bisa menyebabkan kerusakan hati.
Gas berbahaya lainnya yang dihasilkan pemutih dan alkohol gosok adalah asam klorida, kloroaseton, dan dikloroaseton.
Nah, itulah teman-teman cara yang benar menggunakan pemutih, yaitu hanya boleh dicampur dengan air. Sedangkan, cairan kimia lainnya bisa menghasilkan gas kimia yang berbahaya.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.