"Kasihan si Hettie," ujar Bu Brown. Kemudian Bu Brown berdiri dan membersihkan remah-remah kue di atas roknya.
"Sini Hettie," panggilnya.
"Kemari! Cek cek cek cek cek!" ia melemparkan sepotong kue ke arah Hettie.
Tapi Hettie mengepak-ngepakkan sayapnya. "Tak berguna!" teriaknya pada dirinya sendiri.
"Tak berguna! Aku tidak bisa menghasilkan telur yang baik. Ah, seandainya teiurku bulat. Seandainya cegukan ini hilang. Seandainya..."
Hettie tiba-tiba berhenti berbicara. Ia mendengar Pak Brown berbicara.
"Meskipun Hettie hanya seekor ayam, dia pasti butuh istirahat," kata Pak Brown.
"Kalau begitu aku akan membersihkan kandang dan jeraminya. Tentu Hettie akan merasa segar dan nyaman. Dan ia pasti akan melupakan cegukannya," kata Bu Brown.
"Oh itu ide yang bagus," kata Pak Brown. "Kenapa tidak terpikir sebelumnya? Tentu saja Hettie perlu istirahat. Aku akan memasak semangkuk jagung kesukaannya. Mari kita membuat Hettie merasa nyaman."
Dan ternyata itu berhasil. Hettie si ayam betina menjadi ayam yang paling gembira. Cegukannya hilang secara ajaib dan tidak pernah kambuh lagi.
Pak Brown dan Bu Brown juga ikut merasa senang. Setiap pagi selalu ada telur untuk sarapan. Dan telur-telur itu selalu bulat seperti telur-telur ayam lainnya.
"Sempurna," kata Pak Brown, "Sangat sempurna."
#MendongenguntukCerdas
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.