Bobo.id - Bernapas adalah salah satu ciri makhluk hidup.
Manusia adalah contoh makhluk hidup yang bernapas sepanjang waktu untuk menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
Pernapasan ini akan dilakukan dan melalui organ pernapasan.
Organ pernapasan manusia adalah hidung, saluran pernapasan (faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus), dan paru-paru.
Jika teman-teman mendekati cermin dan bernapas melalui hidung, cermin akan berembun setelah terkena napas kita.
Hal ini menandakan, selain mengeluarkan karbon dioksida, kita juga mengeluarkan uap air dalam sistem pernapasan.
Hidung memiliki dua lubang yang menjadi tempat keluarga karbon dioksida dan uap air.
Namun, tahukah teman-teman, jika sebagian besar manusia hanya bernapas dari satu lubang hidung saja?
Hal ini terlihat pada saat kita menghembuskan napas dari hidung ke cermin.
Baca Juga: Manusia Tetap Bisa Bernapas saat Hidung Tersumbat, Ini Fakta Lubang Hidung
Tanda uap air biasanya akan lebih lebar di salah satu sisi saja. Hal ini menjadi bukti bahwa kebanyakan orang bernapas dari satu lubang hidung pada satu waktu.
Lantas, kenapa kita tidak menghembuskan napas secara merata dari dua lubang hidung, ya?
Hanya Satu Lubang Hidung Berfungsi
Dr. Michael Benninger, seorang dokter di Klinik Cleveland Amerika mengatakan bahwa orang bernapas hingga sekitar 90 persen dari satu lubang hidung.
Sisanya, sebagian kecil udara akan keluar dari lubang hidung yang lain.
Nah, lubang hidung yang bernapas lebih dominan ini akan bergantian sepanjang hari, teman-teman.
Misal, jika sekarang lubang hidung kiri mengeluarkan sebagian besar udara, maka setelah beberapa jam lubang hidung kanan akan bergantian mengeluarkan sebagian besar udara.
Pergantian lubang hidung yang mengeluarkan sebagian besar udara disebut siklus hidung.
Hal ini terjadi setiap hari, meskipun kita biasanya tidak menyadarinya. Rata-rata, pola hidung akan berubah setiap 2 jam.
Baca Juga: Ketebalan dan Warnanya Bisa Berubah, Ini 5 Fakta Unik tentang Bulu Hidung
Uniknya, orang yang tidak kidal akan cenderung lebih sering bernapas dengan lubang hidung kiri mereka, menurut penelitian tersebut.
Tidak ada yang yakin mengapa siklus hidung terjadi, kata dokter Benninger.
Siklus hidung ini diduga terjadi karena hidung menjaga kelembapannya dengan mengeluarkan udara secara bergantian.
Saat Pilek
Siklus hidung ini juga terasa saat pilek, teman-teman. Saat sakit dan mengalami pilek, maka akan ada satu hidung yang tersumbat.
Nah, hidung yang tersumbat itu berarti hidung yang sedang tidak dominan saat itu.
Dokter Benninger berkata bahwa pilek dapat menyumbat kedua lubang hidung, tapi hidung yang lebih dominan yang terasa lebih lega.
Di rumah, teman-teman bisa mencoba memeriksa hidung dominan, lo.
Tutuplah salah satu lubang hidung dan bernapaslah, maka teman-teman akan bisa merasakan perbedaan banyaknya udara yang keluar dari lubang hidung kanan dan kiri.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.