Anjing Laut ini 'Berjasa' Bantu Penelitian Ilmuwan di Laut Kutub Selatan, Begini Kisahnya

By Niken Bestari, Rabu, 2 Maret 2022 | 16:00 WIB
Sebuah tim ilmuwan Jepang memanfaatkan anjing laut untuk penelitian di Antarktika.
Sebuah tim ilmuwan Jepang memanfaatkan anjing laut untuk penelitian di Antarktika. (Etienne Calmelet/Pixabay)

Anjing laut yang digunakan dalam penelitian ilmuwan Jepang tersebut adalah jenis anjing laut Weddell.

Masing-masing anjing laut dipasangi dengan perangkat pemantau seberat 580 gram di kepalanya.

Pemasangan perangkat dilakukan untuk membantu para ilmuwan dalam meneliti kehidupan di bawah lapisan es di Antarktika atau Kutub Selatan.

Pemimpin penelitian, ilmuwan Nobuo Kokubun menjelaskan bahwa menggunakan anjing laut dapat memudahkan para ilmuwan untuk melacak pola perilaku maupun ekologi hewan.

Delapan anjing laut tersebut dipasangi alat seperti helm dengan antena di atasnya yang telah dilengkapi sensor penghantar dalam air, suhu air, dan kedalaman air.

Anjing laut Weddell itu bertugas mengumpulkan data seperti suhu air dan kadar garam laut, di wilayah dengan kondisi lingkungan yang sangat dingin.

Hasil penelitian tersebut membantu ilmuwan tersebut memelajari tingkah laku anjing laut dan memantau kondisi perairan di Antarktika.

Baca Juga: Ini Perbedaan Anjing Laut, Singa Laut, dan Walrus, Banyak yang Mengira Sama Padahal Berbeda

Alasan Menggunakan Anjing Laut

Wilayah Kutub Selatan atau Antarktika adalah wilayah yang tidak dihuni manusia.

Salah satu alasannya adalah suhu yang sangat dingin dan lapisan es yang sangat tebal.

Orang yang mendiami wilayah Antarktika adalah para peneliti yang mengantongi izin untuk melakukan penelitian di wilayah ini dengan jangka waktu tertentu.