Gerakan Semu Tahunan Matahari dan 3 Dampaknya pada Bumi

By Thea Arnaiz, Sabtu, 12 Maret 2022 | 17:30 WIB
Gerakan semu tahunan Matahari dan dampaknya pada Bumi. (pexels)

Bobo.id - Gerakan semu tahunan Matahari adalah ketika Matahari terlihat seperti bergerak, naik ke utara dan turun ke selatan sepanjang tahun.

Gerakan ini disebabkan karena gerakan revolusi Bumi. Gerakan revolusi Bumi adalah gerakan Bumi yang mengitari Matahari dalam waktu satu tahun.

Oleh karena itulah, posisi Matahari seakan-akan berubah-ubah, terkadang ada di Bumi bagian utara dan terkadang ada di Bumi bagian selatan.

Hal ini karena, Bumi mengitari atau mengorbit Matahari tidak dalam posisi tegak lurus.

Melainkan, dengan posisi miring hingga mempunyai kemiringan sebesar, 23,5 derajat. Lalu, apakah Matahari pernah tepat ada di garis ekuator atau khatulistiwa?

Ternyata, Matahari jarang sekali berada tepat di garis khatulistiwa atau di tengah-tengah bagian Bumi.

Biasanya, Matahari tepat berada di garis khatulistiwa sekitar bulan September-Oktober dan membuat wilayah di sekitar garis khatulistiwa terasa lebih panas.

Pada bulan itulah, fenomena itu dinamakan sebagai Hari Tanpa Bayangan Matahari.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang gerak semu tahunan Matahari, teman-teman bisa menyimak pengertiannya seperti berikut ini.

Baca Juga: Sering Hujan dan Jarang Ada Sinar Matahari? Ini Trik Keringkan Pakaian Tanpa Bantuan Mesin

Pengertian Gerakan Semu Matahari 

Gerakan semu Matahari adalah gerakan yang menyebabkan Matahari seperti bergerak. Tetapi, sebenarnya Matahari tidak bergerak, karena menjadi pusat tata surya.

Jadi, yang sebenarnya bergerak adalah benda-benda langit yang ada di tata surya, termasuk planet kita Bumi.

Pergerakan Planet Bumi menyebabkan gerakan semu tahunan dan gerakan semu harian. 

Dampak Gerakan Semu Tahunan Matahari 

Gerakan semu tahunan Matahari memengaruhi kehidupan di Bumi. Berikut ini dampaknya. 

1. Perbedaan Musim 

Dampak yang pertama akibat gerakan semu tahunan Matahari adalah perbedaan musim di Bumi.

Musim di bagian Bumi utara berbeda dibandingkan dengan musim di bagian Bumi selatan. Perbedaan ini disebabkan karena tingkat penyinaran Matahari yang berbeda.

Baca Juga: Planet Venus dan Uranus Berputar Mengitari Matahari Berbeda Arah dengan Planet Lain, Mengapa?

Seperti yang teman-teman ketahui, terkadang Matahari lebih banyak menyinari Bumi bagian selatan dan pada waktu tertentu lebih banyak menyinari Bumi selatan.

Sehingga, musim di seluruh dunia bisa berbeda sepanjang tahunnya. 

Pembagian Musim di Belahan Bumi Utara: 

- Musim semi terjadi 21 Maret-21 Juni 

- Musim panas terjadi 21 Juni-23 September 

- Musim gugur terjadi 23 September-22 Desember 

- Musim dingin terjadi 22 Desember-21 Maret 

Pembagian Musim di Belahan Bumi Selatan: 

- Musim semi terjadi 23 September-22 Desember 

Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD/MI Tema Menjelajah Angkasa Luar, Apa Peran Matahari Bagi Kehidupan di Bumi?

- Musim panas terjadi 22 Desember-21 Maret 

- Musim gugur terjadi 21 Maret-21 Juni 

- Musim dingin terjadi 21 Juni-23 September 

2. Terciptanya Angin Muson 

Angin muson ini membawa hujan yang deras atau angin yang begitu kering, akibat perbedaan suhu yang berbeda di bagian Bumi utara dengan bagian selatan.

Angin ini pun terbentuk dari perbedaan suhu tersebut, serta bergerak ke arah Afrika, India, dan ke Asia Tenggara.

Selain itu, angin muson juga dapat memengaruhi iklim di suatu wilayah yang dilewatinya.

Hal ini karena, ada angin yang membawa hujan deras dan ada angin yang membawa udara kering.

Oleh karena itu, kenapa wilayah Afrika lebih kering daripada wilayah Asia Tenggara yang lebih lembap. 

Baca Juga: BERITA POPULER: Penyebab Matahari Berwarna Jingga saat Terbit dan Tenggelam hingga Resep Mi Instan Carbonara

3. Titik Balik Matahari 

Titik balik Matahari adalah fenomena saat Matahari berada di posisi paling utara atau paling selatan selama pergerakan semu tahunannya.

Setelah mencapai titik itu, Matahari akan bergerak ke arah khatulistiwa. Ada dua titik balik Matahari, yaitu titik balik Matahari musim panas dan titik balik Matahari musim dingin.

Titik balik Matahari musim panas, menempatkan Matahari di bagian Bumi utara dan menyebabkan bagian Bumi utara jadi lebih panas, serta jadi puncak musim panas.

Akibatnya, waktu siang hari jadi lebih lama. Sedangkan, titik balik Matahari musim dingin, posisi Matahari berada pada bagian Bumi selatan.

Sehingga, menyebabkan wilayah Bumi tersebut terasa lebih dingin dan jadi puncak musim dingin. Ini membuat waktu malam hari jadi lebih lama. 

Tonton video ini, yuk! 

----  

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.