Bobo.id - Ada kabar menggembirakan dari Taman Nasional Way Kambas, Lampung, teman-teman.
Salah satu hewan langka endemi Indonesia, badak Sumatra, telah lahir.
Sebelumnya, induk badak Sumatra telah mengalami masalah dengan kehamilannya sebanyak delapan kali.
Badak adalah salah satu hewan langka yang terancam punah.
Salah satu penyebabnya adalah lamanya waktu kehamilan induk badak.
Seperti yang dialami induk badak Sumatra bernama Rosa yang melahirkan anak badak betina belum lama ini di Taman Nasional Way Kambas, setelah melewati 450 hari masa kehamilan.
Masa Kehamilan Badak
Badak memiliki masa kehamilan yang panjang, teman-teman.
Badak dapat hamil hingga 450 hari atau sekitar 15 bulan.
Baca Juga: Dua dari Lima Spesies Badak di Dunia Hampir Punah, Cari Tahu Berbagai Fakta Unik Badak, yuk!
Bahkan, pada jenis badak putih, masa kehamilannya bisa mencapai 15 hingga 16 bulan atau sekitar 450 sampai 480 hari.
Selain itu, masa kehamilan jenis badak hitam bisa terjadi selama 419 hingga 478 hari.
Meski memiliki masa kehamilan yang lama, badan hanya akan melahirkan satu anak setiap tiga hingga empat tahun.
Anak badak akan diasuh induknya hingga keturunan selanjutnya lahir.
Penyebab Langka
Selain pemburuan, lamanya masa kehamilan badak adalah faktor yang memengaruhi kelangkaan badak.
Badak termasuk salah satu binatang terancam punah atau rentan.
Hingga saat ini pun, cula badak masih diburu untuk diperjualbelikan.
Spesies Badak
Baca Juga: Fakta Unik Badak Jawa yang Terancam Punah, Hanya Bisa Melahirkan dalam Jangka Waktu 4-5 Tahun
Banyak spesies badak di dunia ini. Sayangnya, semua spesies badak termasuk pada spesies langka dan terancam punah.
Spesies badak terbesar yang diketahui adalah badak putih dengan ukuran tinggi sekitar 3,7 sampai 4 meter dan panjang hingga 1,8 meter.
Berat badan badak putih pun bisa mencapai hingga 2.300 kg, teman-teman.
Sebaliknya, spesies badak terkecil adalah badak Sumatra memiliki panjang antara 2,5 hingga 3 meter, tinggi 1,5 meter, serta berat badan sekitar 800 kg.
Habitat dan Makanan
Badak putih dan badak hitam ditemukan hidup di padang rumput Afrika bagian timur dan selatan.
Badak bercula satu memiliki tubuh lebih besar ditemukan di habitat rawa-rawa dan hutan hujan di India Utara dan Nepal Selatan.
Sedangkan badak Sumatra dan badak Jawa hanya ditemukan di daerah kecil rawa ataupun hutan hujan di sebagian wilayah Malaysia serta Indonesia.
Badak menghabiskan waktunya di rumput atau berendam di lumpur dingin untuk membantunya melindungi diri dari serangga sekaligus berlindung dari panasnya sinar matahari.
Baca Juga: Ini Dia 4 Hewan yang Sering Jadi Korban Pembalakan Liar di Indonesia
Kadang badak membentuk kelompok kecil yang terdiri dari badak betina dan anak-anaknya untuk berpindah-pindah tempat, sedangkan badak jantan lebih suka menetap di suatu wilayah.
Meski bertubuh besar, badak adalah herbivor yang hanya memakan tumbuh-tumbuhan.
Misalnya daun, semak, rerumputan, bahkan buah di pepohonan.
Dilansir dari Save the Rhino terdapat 500.000 badak di seluruh wilayah Afrika dan Asia pada awal abad ke-20.
Namun, di tahun 2018 jumlahnya menurun tajam menyisakan sekitar 29.000 badak di alam liar.
Oleh sebab itu, lahirnya anak badak Sumatra di Way Kambas merupakan berita yang menggembirakan bagi keanekaragaman hayati di Indonesia.
Kuis! |
Apa saja penyebab kelangkaan badak? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.