Narimo ing Pandum berarti 'menerima bagiannya masing-masing'.
Hal ini berkaitan dengan cara masyarakat Jawa mengucap syukur atas apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
- Memayu Hayuning Bawana
Memayu Hayuning Bawana merupakan sebuah falsafah hidup atau pandangan hidup masyarakat Jawa dalam menjalani kehidupan di alam.
Menurut Suwardi Endraswara (2016:17) dalam bukunya yang berjudul Memayu Hayuning Bawana menjelaskan bahwa arti falsafah Memayu Hayuning Bawana adalah hubungan manusia dan alam.
Sementara menurut Koentjaraningrat, Memayu Hayuning Bawana adalah memperindah keindahan dunia. Ini berkaitan dengan cara manusia menjaga alam sekitar, agar apa yang 'ditanam' dapat menghasilnya 'buah' yang baik.
Semakin kita menyadari akan tanggung jawab menjaga dan melestarikan lingkungan alam yang kita tinggali, maka alam juga akan memberikan hal baik kepada manusia.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 7, Menjawab Soal pada Bacaan 'Suku Bangsa di Indonesia'
2. Tarian Daerah
Tarian dari suku Jawa juga beragam. Ada Tari Gambyong dari Jawa Tengah, Tari Serimpi dari Yogyakarta, dan Reog dari Jawa Timur.
Dilansir dari budaya.jogjaprov.go.id, Tari Serimpi yaitu tari klasik Yogyakarta yang selalu ditarikan oleh 4 penari, karena kata srimpi adalah sinonim bilangan 4.
Menurut Kanjeng Brongtodiningrat, komposisi penari Serimpi melambangkan empat mata angin atau empat unsur dari dunia, yaitu : (1) Grama (api), (2) Angin (udara), (3) Toya (air), (4) Bumi (tanah).