Gempa Bumi 4,9 Magnitudo Guncang Gunung Kidul Yogyakarta, Ini Penjelasan BMKG

By Grace Eirin, Rabu, 6 April 2022 | 13:30 WIB
Gempa berkekuatan 4,9 M guncang Gunung Kidul Yogyakarta. (macrovector/freepik)

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bapak Daryono menyampaikan informasi penting melalui akun media sosial Twitter. 

Beliau menuliskan "Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Yogyakarta yang terjadi pagi ini merupakan jenis gempa berkedalaman menengah akibat adanya deformasi/patahan pada Lempeng Indo-Australia di zona Benioff".

Apakah teman-teman sudah tahu apa itu episenter dan hiposenter? Episenter adalah titik di permukaan bumi yang berada tepat di atas kejadian gempa bumi. 

Sementara hiposenter, menurut MAGMA Indonesia, adalah titik di dalam bumi yang menjadi pusat gempa bumi, dinyatakan dalam lintang, bujur, dan kedalaman.

Deformasi dalam konteks kebencanaan gempa bumi berarti perubahan bentuk pada lempeng Bumi akibat gempa. 

Zona Benioff sendiri artinya zona planar dari gempa bumi yang berasosiasi atau bergabung dengan batas lempeng subduksi. 

Subduksi adalah proses geologi yang terjadi karena adanya lempeng kerak samudra yang lebih tipis menunjam ke bawah terhadap lempeng kerak samudra yang lebih tebal.

Baca Juga: Benarkah Hewan Bisa Memprediksi Gempa Bumi Sebelum Terjadi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa? 

Hal yang pertama perlu kita lakukan ketika terjadi gempa adalah jangan panik dan tetap tenang. 

Hindari kaca, tiang, pohon, dan benda-benda yang berisiko roboh akibat gempa. 

Sebisa mungkin ketika terjadi gempa, kita juga harus menunduk dengan melindungi kepala. Jangan berjalan atau berlari.