Perbedaan lama siang dan malam pada setiap wilayah Bumi adalah pengaruh dari revolusi Bumi.
Karena bumi berevolusi terhadap Matahari dengan kemiringan 23,5 derajat, sehingga perbedaan lama siang dan malam pada Bumi bagian utara dan serta selatan mengalami perbedaan.
Pada 21 Maret-23 September, kutub utara lebih dekat dengan Matahari sehingga waktu siang harinya lebih lama daripada malamnya.
Sedangkan, pada saat yang sama, kutub selatan mengalami siang hari yang lebih pendek daripada malam harinya.
Begitu juga sebaliknya pada 23 September-21 Maret, kutub selatan lebih dekat dengan Matahari sehingga waktu siang harinya lebih lama daripada malamnya.
Sedangkan, pada saat yang sama, kutub utara mengalami siang hari yang lebih pendek.
Lalu, untuk bagian ekuator atau khatulistiwa terkena sinar matahari sepanjang tahun, sehingga mempunyai lama waktu siang dan malam hari yang sama yaitu masing-masing selama 12 jam.
Namun, pada 21 Maret-23 Desember lamanya penyinaran di kutub utara dan selatan adalah sama.
Jadi, seluruh bagian permukaan Bumi mengalami lamanya siang dan malam yang sama.
Selain itu, Matahari juga sedang di atas kepala, karena melintas tepat di daerah khatulistiwa.
Hal ini terjadi setiap dua tahun sekali dan dinamakan hari tanpa bayangan atau ekuinoks.