Meskipun waktu telah berjalan bertahun-tahun, ternyata Loijuk masih sering berkunjung ke tempat pertama kali ia dilepaskan.
Hingga suatu hari, Loijuk tidak datang sendiri. Ia membawa gajah kecil yang merupakan anaknya ke tempat tersebut.
Di sana, Loijuk membawa anaknya, yang diperkirakan lahir pada malam sebelumnya, dengan tujuan untuk memamerkannya kepada SWT.
Loijuk dengan bangga datang bersama anaknya, yang akhirnya diberi nama Lili oleh relawan-relawan SWT.
Seorang kepala penjaga, Benjamin Kyalo, mendapatkan kesempatan untuk bermain dengan Lili.
Pak Benjamin bisa bermain dengan Lili, membelai kulitnya, tanpa mendapat serangan dari Loijuk karena Loijuk telah mengenal Pak Benjamin sejak saat ia diselamatkan.
Rob Brandford, direktur eksekutif SWT menjelaskan bahwa gajah memiliki ingatan dan indra penciuman yang tajam.
Baca Juga: Dari Gajah Hingga Semut, Ternyata Gigi Hewan-Hewan Ini Punya Fungsi Tak Terduga!
Jadi, Loijuk bisa mengenali orang-orang yang telah terbiasa merawatnya sejak kecil hingga sebelum ia dilepaskan.
Sejak kelahiran Lili inilah, Loijuk lebih sering datang ke wilayah SWT untuk mendapatkan perawatan bagi bayinya.
Fakta menarik dari gajah yang jarang diketahui adalah ternyata gajah betina saling membantu merawat anak-anak gajah tanpa orang tua.
Sebelum Loijuk memiliki anak sendiri, ia telah merawat dua anak gajah tanpa orang tua, bernama Neserian dan Ithumbah.