Seorang profesor entomologi dari University of Arizona, Michael Riehle, mengatakan bahwa dengungan yang kita dengar merupakan suara kepakan sayap nyamuk.
Saat nyamuk betina terbang dekat dengan kita, nyamuk akan mengepakkan sayapnya kira-kira 500 kali per detik pada frekuensi 450 hingga 500 hertz. Hal ini seperti nada A.
Selain itu, pada tubuh nyamuk betina terdapat alat khusus yang digunakan untuk menemukan korbannya, yakni darah kita.
Dari kejauhan, nyamuk betina memberi tanda pada karbon dioksida yang kita hembuskan.
Karbon dioksida ini membuat nyamuk betina terbang bolak balik untuk mengikuti dan menemukan darimana sumbernya.
Nah, ketika mencari makanannya, nyamuk betina akan mendekati kepala manusia.
Alasannya, karena di sekitar kepala manusia terdapat banyak gas karbon dioksida yang menarik nyamuk betina.
Baca Juga: Bisa Jadi Penyebar Penyakit Berbahaya, Kenali 3 Jenis Nyamuk yang Hidup di Sekitar Rumah
Mencari Pasangan
Pendapat lain diutarakan oleh peneliti dari Cornell University di New York yang meneliti nyamuk Aedes aegypti.
Ia mengatakan kalau dengung nyamuk yang dihasilkan adalah perpaduan suara yang dihasilkan nyamuk saat mereka mencari pasangan.
Nyamuk jantan berdegung untuk menunjukkan kejantanannya.