Terdapat bukti sejarah tentang ditemukannya teknik batik jumputan di Indonesia yakni pada Prasasti Sima pada abad ke-10.
Di Jawa, daerah yang mengembangkan Batik Jumputan ini adalah Solo, Yogyakarta, dan pekalongan.
Dulu, batik ini diwarnai dengan pewarna alami, teman-teman.
Namun, seiring berkembangnya zaman, para pembatik kini lebih suka menggunakan pewarna buatan.
Ini karena pewarna buatan memiliki jumlah warna yang tak terbatas dan mudah didapatkan.
Cara Membuat Batik Jumputan
Berikut langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk membuat batik jumputan:
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 9, Soal-Soal Iklan Batik Jumputan
1. Siap alat dan bahan seperti kain mori, pewarna pakaian, tali atau karet gelang, air, ember plastik, kompor, sendok, hingga kelereng.
2. Buka lebar kain mori, kemudian mulai buat motif dengan cara meletakkan batu, biji, atau kelereng pada bidang kain. Ikat kain dengan kencang dan kuat.
3. Rebus air secukupnya hingga mendidih. Setelahnya, teman-teman bisa masukkan pewarna pakaian, garam, dan cuka ke dalamnya. Aduk hingga merata.
4. Jika sudah siap semua, celupkan kain yang telah dibuat polanya dengan jumpat ke dalam campuran pewarna.