Seseorang yang terinfeksi penyakit ini, biasanya akan muncul gejala klinis, seperti demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Orang yang terinfeksi juga bisa mengalami berbagai komplikasi medis, termasuk dehidrasi, infeksi bakteri, dan infeksi paru-paru.
Namun demikian, WHO menyebut infeksi cacar monyet sebagai penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala klinis yang bertahan kurang lebih dua hingga empat minggu.
Meski begitu teman-teman harus berhati-hati karena penyakit ini tidak hanya menular dari hewan ke manusia, tapi juga dari manusia ke manusia.
Bagaimana Cara Penularan Cacar Monyet?
Berdasarkan penjelasan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), cacar monyet adalah penyakit yang menular.
Penularan antara manusia dapat terjadi melalui kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
Adapun antar manusia, penularan seringnya terjadi melalui droplet, yakni cairan atau lendir yang berasal dari saluran pernapasan.
Baca Juga: Cacar Monyet Tengah Menyebar di 8 Negara, Ini Perbedaannya dengan Cacar Air
Melalui droplet, cacar monyet tidak dapat ditularkan dalam jarak jauh.
Sehingga, penularan via ini membutuhkan tatap muka dalam waktu yang cukup panjang.
Selain droplet, penularan juga dapat terjadi melalui cairan-cairan tubuh atau lesi luka.