14 Juni adalah Hari Donor Darah Sedunia, Ini Sejarahnya

By Niken Bestari, Selasa, 14 Juni 2022 | 14:30 WIB
Hari Donor Sedunia (Pixabay)

Jadi, penemuan dr. Landsteiner ini membawa perubahan besar bagi dunia kedokteran, terutama transfusi darah.

Sebelum adanya penemuan golongan darah oldeh dr. Landsteiner, transfusi darah bukanlah metode aman untuk menangani seseorang yang kekurangan darah.

Sebab, setelah menerima transfusi, justru pasien akan mengalami penggumpalan darah yang berujung pada kematian.

Dikutip dari laman Nobel, pada 1901-1903, dr. Landsteiner mempelajari efek mencampur sel darah merah manusia dengan contoh dari manusia yang berbeda.

Dari penelitian itu, dr. Landsteiner menemukan bahwa campuran sel darah merah seringkali menyebabkan penggumpalan darah.

Dari sana, dr. Landsteiner pun mulai menyadari, bahwa tidak setiap darah itu sama.

Hingga akhirnya pada 1909, pria kelahiran Austria ini menemukan golongan darah manusia terbagi menjadi empat, yakni A, B, AB, dan O.

 Baca Juga: Ini yang Terjadi Jika Tubuh Menerima Donor Golongan Darah yang Salah

Jadi golongan darah A, B, AB, dan O yang kita kenal hingga saat ini adalah hasil penelitian dr. Lanssteiner, ya.

Penelitian yang Berguna Bagi Dunia Medis

Penelitian dr. Landsteiner menemukan bahwa transfusi antar golongan darah A atau B tidak menyebabkan kerusakan sel darah baru.

Sebaliknya, penggumpalan akan terjadi ketika seseorang menerima transfusi darah dari golongan yang berbeda.