Desa Tenganan adalah desa tertua yang ada di Pulau Bali, teman-teman.
Kita tilik dari sisi sejarah dulu, yuk! Sebagian besar masyarakat pulau Bali yang beragama Hindu adalah keturunan dari rakyat Majapahit.
Dulu, rakyat Majapahit ini terdesak keluar dari pulau Jawa saat keruntuhan Kerajaan Majapahit dan akhirnya menetap di Bali.
Sebelum ditempati oleh rakyat Majapahit, pulau Bali sudah lebih dulu dihuni oleh suku Bali asli, yang disebut Bali Aga yang tinggal di desa-desa, salah satunya desa Tenganan ini.
Seiring waktu berlalu, desa Tenganan ini adalah satu-satunya desa suku Bali asli yang tersisa.
Fakta sejarah inilah yang membuat masyarakat desa Tenganan tidak merayakan hari Raya Nyepi, Galungan, dan Kuningan seperti mayoritas masyarakat Hindu di Bali.
Sebab, status desa Tenganan yang merupakan suku Bali asli inilah yang membuat mereka tidak terpengaruh keyakinan dari kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu.
Baca Juga: Banyak Didatangi Wisatawan Mancanegara, Ini 5 Keunikan Pulau Bali, dari Alam hingga Budaya
Meski begitu, masyarakat suku Bali asli dan rakyat Majapahit pendatang bisa hidup berdampingan di masa lalu hingga kini.
Keunikan Desa Trunyan
Desa Trunyan adalah sebuah desa di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Kenapa desa Trunyan termasuk dalam desa unik di Bali? Ternyata, desa Trunyan memiliki suatu keunikan tersendiri.